Rabu, 19 Desember 2012

ASAL USUL ISLAM


Menurut sejarah, pada zaman Vikrama (58 S.M. – 415 M.) para Maharaja Candragupta memperluas Kerajaan Hindu yg mencakup India dan jauh sampai seluruh Teluk Arabia di Barat. Para Maharaja ini adalah pengikut setia dewa-dewi Hindu khususnya Dewa Shiva (dewa bulan atau Allat) dan istrinya Dewi Dhurga (dewi bulan atau Allah).

Para Maharaja mempersembahkan kepada dewa-dewa mereka bangunan-bangunan kuil di seluruh wilayah kerajaan mereka (di Saudi Arabia saja sedikitnya ada 7 kuil peninggalan mereka,termasuk Ka’bah yang masih berdiri sampai saat ini). Bahkan setelah kerajaan Hindu ini runtuh, penduduk Arab masih percaya dan menyembah dewa-dewa itu dan mengagungkan kuil-kuil yang ada sampai datangnya masa nabi Muhammad.

Untuk lebih detailnya lihat artikel "KAABAH SEBUAH KUIL HINDU" http://www.hinduism.co.za

ASAL USUL NABI MUHAMMAD

Muhamad, lelaki suku Quraisy dari wilayah Arab (Arab Saudi sekarang), lahir pada tahun 571 M. Ayahnya, Abdullah, wafat 4 bulan sebelum kelahirannya. Muhamad kecil dan ibunya yang menjanda, Aminah, dilindungi oleh kakeknya, Abdul Mutalib. Pada masa ini, Halimah, seorang wanita Beduin, merawat baby Muhamad. Namun beberapa minggu kemudian Halimah mengeluh bahwa Muhamad dirasuki oleh iblis dan menolak untuk terus merawatnya. Aminah, ibu Muhamad lalu wafat ketika Muhammad berusia 5 tahun. Jadilah Muhamad seorang anak yatim-piatu, dan pada umurnya yang kedelapan, kakek Abdul Mutalib juga meninggal dunia. Muhamad kecil ini lalu diambil-alih oleh paman Abu Talib yang memiliki usaha perdagangan/kafilah dengan Syria.

Pada usia 20 tahun, Abu Talib menyuruh Muhamad bekerja untuk Khadijah, pengusaha kafilah yang sukses. Pada usia 25 tahun, Muhamad menikahi majikannya itu, janda Khadijah yang kaya dan berumur 40 tahun, demikian sehingga jadilah ia seorang ayah tiri bagi 2 orang anak Khadijah hasil perkawinan sebelumnya. Muhamad belum lagi menampakkan “siapa dirinya sesungguhnya” ketika ia menikahi Khadijah. Khadijah-pun wafat.

Jadilah Muhamad seorang kaya raya dan kemudian menikahi 9 istri, memiliki lusinan gundik, belum lagi istri-istri simpanan, dan lebih dari seratus budak laki- laki/perempuan. Dia juga bertunangan dengan Aisha yang umurnya masih 6 tahun, lalu mengawininya saat Aisha berusia 9 tahun (8 tahun menurut kalendar umum sekarang). Muhamad terangsang ketika melihat menantunya berganti pakaian dan lalu mengawininya (mantan istri putra angkatnya, Zaid).

Suatu saat Muhamad tertangkap basah sedang memperkosa budak salah satu istrinya (Maryam, budak Sadiah) di luar kesepakatan kawin saat itu, Muhamad malah mengomeli Sadiah yang dikatakannya “membesar-besarkan perkara”. Muhamad dan para pengikutnya sering menyerang desa-desa yang lemah (bahkan desa yang sudah membuat perjanjian damai dengannya) membunuh/memenggal kepala para lelaki dan merampas istri-istri, anak laki maupun anak perempuan mereka dan menjadikan mereka budak, “yang terbaik adalah selalu untuk-nya” demikian Allah mengatakan kepada Muhamad dlm Al-Qur’an.

Di dalam Hadis Sahih Bukhari, tertulis: ketika beberapa pencuri tertangkap, Muhamad memerintahkan pengikutnya untuk mencungkil kedua mata dari masing-masing pencuri dan menyuruh mereka pergi dalam keadaan buta dan berdarah. Dari 68 perang yang dilancarkan Muhamad dan para pengikutnya, hanya satu yang bersifat mempertahankan diri dan sisanya yang 67 adalah penyerangan ofensif yang disulut oleh mereka sendiri.

ASAL USUL QUR'AN

Muhamad mulai mendirikan agamanya setelah tahun 610 Masehi, ketika ia mengangkat dirinya sendiri sebagai utusan Allah, sebagaimana tertulis dalam Qur’an (bukan sebagai nabi). Ia mengaku bahwa Malaikat Jibril yang memerintahkannya tanpa satu saksi-pun yang bisa membenarkan pengakuannya.

Muhamad mengumpulkan cerita2:
  1. 10% kitab Talmud Babilonia (bukan Taurat Yahudi, namun sebuat kitab lain yang mengandung banyak keanehan).
  2. Sekitar 25% dari kuil Hindu/Allah/berhala/ritual dan kepercayaan-kepercayaan yang memang sudah ada saat itu di Saudi Arabia. Kata “ALLAH” sendiri sebenarnya adalah sebuah kata Sansekerta, dan sesungguhnya tidak pernah ada Allah yang asli dari Islam.
  3. Sekitar 10% Animisme (roh-roh, syaitan, Jinn, iblis, mahluk halus, dedemit, dsb.) diambil dari cerita rakyat dan dongeng-dongeng bangsa Arab yang telah lama beredar di zamannya.
  4. Sekitar 10% tradisi-tradisi dan budaya bangsa Arab dan 40% sisanya adalah khayalan dan karangan-karangan liar dari Muhamad dan para pengikutnya sendiri.
Semuanya itu membentuk ISLAM, agama baru. Karena Muhamad dan beberapa ratus pengikutnya buta huruf (tidak bisa menulis dan membaca) dan Muhamad memiliki daya ingat yang buruk, para pengikutnya yang lain menghafalkan/merumuskan untuknya ayat-ayat Qur’an yang telah mereka contek atau mereka karang. Namun pada perang Yamamah, hampir seluruh pengikutnya tewas dan ayat-ayat Qur’an yang asli hilang selamanya dan tidak pernah tersusun lagi menjadi sebuah buku sebelum akhirnya Muhammad sendiri tewas akibat diracun, 632 M. oleh budak Yahudinya, yang berkata: “Jika memang engkau adalah seorang rasul, Allah seharusnya bisa menyelamatkanmu”.

Kalif Abu Bakar (632-634 M.) lalu mempercayakan Zayed Ibn Thabit untuk menyusun kembali Quran, dari ingatan-ingatan para istri, gundik, budak (mereka semua buta huruf), dan beberapa kenalan/sahabat yang mengaku mendengar beberapa ayat langsung dari Muhammad dan para pengikutnya. Zayed berhasil mengumpulkan kurang lebih 7,900 ayat. Tetapi susunan pertama ini, mengandung banyak kontradiksi, kejanggalan, kelucuan/ejekan, hal-hal yang membingungkan, dan kesalahan-kesalahan dan akhirnya menimbulkan kesulitan dan masalah yang besar selama beberapa tahun.

Di bawah pemerintahan Kalifah Uthman (644-656), diperintahkanlah agar semua salinan Al-Quran yang beredar ditarik dari peredaran dan dibakar. Zayed untuk kedua kalinya diperintahkan untuk menyusun dan menulis ulang Al-Quran supaya lebih masuk akal dan lebih meyakinkan dari Quran yang asli, yang disimpan oleh Hafsa (janda Muhammad). Zayed berusaha semampunya menulis ulang Quran dan lebih dari 2,000 ayat yang kontradiktif, membingungkan, keliru dan tidak masuk akal dibatalkan / dibuang, beberapa diganti, dan beberapa lainnya ditambahkan atau dicontek sedemikian supaya pembatalan/perubahan-perubahan tersebut dapat lebih masuk akal.

Qur'an edisi baru ini berkata di Surah 16:101-103 bahwa orang-orang Arab menuduh seorang budak Nasrani telah mengajari Muhammad dan ia lalu dianiaya, dan di 25:4-5 membenarkan dugaan pencotekan dari cerita-cerita rakyat, dan dongeng-dongeng bangsa Arab. Abu Al-Aswad Al Doaly menaruh titik-titik sebagai tanda baca, semasa kekuasaan Mu’awiyah Ibn Abi Sofyan (661-680). Huruf- huruf lalu diimbuhi oleh beragam titik oleh Nasir Ibn Asem dan Hayy ibn Ya’amor, pada masa Abd Al-Malek Ibn Marawan (685-705). Sistem penandabacaan yang lengkap (damma, fataha, kasra), diciptakan oleh Al Khalil Ibn Ahmad Al Faraheedy (wafat 786 M).

Saat ini Qur'an memiliki hanya 6,241 ayat dari aslinya yang 7,900. Meskipun demikian, mengingat kondisi yang ada saat itu dan fakta bahwa penyusunan mengandalkan sumber dari ingatan-ingatan kaum buta huruf, dsb; dapatlah dipahami bahwa Quran, karangan dan buatan manusia ini masih menyimpan banyak kontradiksi, sumber perbantahan, kejanggalan, keanehan, kekonyolan, hal-hal yang tidak masuk akal dan keliru, belum lagi theori-theori yang berlawanan dengan ilmu pengetahuan. Jadi, tebalnya ayat-ayat Quran yang ada sekarang sesungguhnya berasal dari kata-kata para istri, gundik, istri simpanan, budak dari Muhammad, dan disusun oleh Zayed Ibn Thabit (tidak ada hubungannya sama sekali dengan Tuhan).

ISI QUR'AN

Bab-bab dalam Quran tidak disusun berdasarkan prioritas naratif, kontinuitas, biografi, kronologi, atau kesinambungan urutan, melainkan diatur berdasarkan panjangnya teks – bab yang terpanjang ditulis pertama dan bab terakhir berisi hanya 6 baris. Ayat-ayat ditempatkan tidak berdasarkan urutan logika tertentu dan bercampur-aduk di dalam sebuah tema atau topik-topik yang tidak berhubungan satu sama lain. Orang-orang non Islam akan terperangah jika melihat tidak adanya nubuatan, tidak ada urutan kronologi, tidak ada gambaran geografis, tidak ada biografi dari siapapun (bahkan tidak juga dari Muhammad), tidak ada aturan penulisan, tidak ada sejarah, tidak ada mujizat, pendek kata: yang ada di situ hanyalah perintah dan larangan, seperti halnya manual sebuah mesin cuci; dan disertai gambaran hukuman-hukuman, pembalasan, dan ganjaran.

Sebagai contoh perintah: seluruh umat Muslim harus membantai (membunuh) kaum non-Muslim seperti tertulis di Surah 4:74, 9:5 dan 9:29. Sebagai contoh hukuman, Surah 4:34memerintahkan para suami untuk mencambuk istri-istri yang tidak patuh dan meninggalkan mereka sampai mereka pasrah dan menyerah. Untuk non-Muslim ‘ganjarannya’ adalah, Surah 2:191 “Bunuhlah mereka (non-Muslim)… demikianlah ganjaran mereka yang menentang aqidah (Islam)”. Kaum Muslimin juga diperintahkan untuk melakukan perintah Sura 8:12 “Aku akan menterror kaum kuffur. Karena itu, pukullah leher dan setiap sendi mereka dan lumpuhkanlah mereka. Pancunglah kepala mereka dan potonglah setiap jari tangan dan kaki mereka”.

Ada banyak lagi contoh “ganjaran jahat” seperti itu tertulis bagi kaum non-Muslim. Contoh: untuk upah kaum Muslim yang berperang dan mati bagi Allah ada di Sura 52:17-20; 55:56-58; 55:70-74 dan 56:37-38, yang menjanjikan hadiah buah-buah terbaik, sungai anggur, dan 72 perawan cantik dan menggiurkan di Firdaus sebagai ganti nyawa mereka yang syahid dan menewaskan sebanyak mungkin kaum kaffir. Bahkan kaum Muslim yang homoseksual pun digambarkan akan diganjar dengan “anak- anak lelaki yang segar bak mutiara” Sura 52:20-24.

Al-Quran juga melarang seluruh Muslim kebebasan “BERPIKIR dan bertindak sesuai kata hati mereka, karena berpikir dianggap adalah pekerjaan Allah dan utusan-nya, Muhammad, lihat Sura 33:36 (dengan kata lain, kebebasan berpikir tidak diperbolehkan di dalam Islam). Nilai ini tertanam dalam ummat Islam mulai dari masa kecil di Madrasah atau Pesantren sehingga tidak heran mengapa orang Muslim sangat takut untuk menantang Qurannya. Mempertanyakan logika Quran dianggap pelecehan dalam Islam (dan fatal hukumannya).

Ayat-ayat dalam Quran dimaksudkan hanya untuk dihafal dan dilantunkan dalam nada tertentu dan tidak memerlukan pengertian dari arti-artinya, dari tulisan Arab kuno itu. Sehingga, umumnya umat Muslim tidak mengerti dan tidak mempertanyakan Quran yang mereka baca, inilah kepercayaan buta. Perbedaan-perbedaan yang ada di dalam Quran saat ini menciptakan lebih banyak masalah, calon- calon haji yang tiba di Mekkah diperiksa dan apabila kitab Quran-nya berbeda dengan Quran kaum Wahabi, akan disita dan dibakar.

HADIS DAN SUNAH

Karena Quran penuh dengan:
  1. ayat-ayat yang akhirannya terbuka (artinya terlalu luas).
  2. adanya hal-hal yang bersifat penjelasan umum ataupun tidak masuk akal.
  3. dan menjurus kepada bermacam2 tafsir ttg kondisi biografis seputar ucapan-ucapan, kebiasaan, dan perbuatan Muhammad dan para pengikutnya.
maka dibutuhkan penjelasan lebih lanjut untuk mengerti Quran dgn lebih seksama. Inilah yang dimaksud dengan HADIS, yang juga dianggap kitab suci, tapi nomor dua setelah Quran.

Cukup banyak penulis menghasilkan bermacam Hadis sepanjang rentang waktu 600 tahun (mulai sekitar 800 M. sampai 1,400 M.), dan ini malah menambah banyak kebingungan, perbantahan, dan distorsi, penyelewengan dalam banyak aliran (madhab) oleh berbagai penulis ini, karena hampir semua dari mereka tidak pernah mengenal Muhamad secara langsung.

SUNNAH adalah ‘jalan’ atau ‘cara’ (tersirat di dalamnya perbuatan-perbuatan dan kebiasaan Muhamad), dan juga dianggap suci, namun nomor 3 setelah Quran. Juga di sini, perbedaan-perbedaan yang besar dari berbagai penulis menghasilkan sangat banyak masalah yang tidak diketahui oleh khalayak dan malah menjurus ke kekacauan.
Tergantung dari macamnya aliran Islam, Hadis dan Sunnah yang mereka pilih untuk dituruti, perbedaan-perbedaan di antara umat Muslim sendiri bisa sangat besar sehingga benturan-benturan di antara aliran-aliran tersebut masih berlangsung hingga saat ini seperti di Pakistan, Indonesia, Aljazair, Afghanistan, dan Timur Tengah.

HUKUM SYARIAH ISLAM

Ada empat ‘penafsiran’ berkenaan dengan pemberlakuan hukum syariah Islam. Hukum-hukum ini perlahan-lahan berkembang dan diperbaharui, diubah bahkan sampai saat ini, dari negara- ke negara, wilayah ke wilayah, namun semuanya selalu mendasarkan kepada model jurisprudensi abad ke-7.

Kelemahan terbesar syariah adalah bahwa hukum ini tidak memperkenankan ‘bukti-bukti lapangan,’ namun hanya mengakui kesaksian saksi mata untuk sebuah kasus kriminal. Sudah bukan rahasia bahwa di dalam hukum Syariah, mereka yang menginginkan pembalasan atau seseorang yang mereka benci dihukum, cukup membawa saksi-saksi palsu. Catatan rekor memperlihatkan bahwa kaum hawa adalah yang mendapatkan perlakuan paling tidak adil. Sebagai contoh, jika seorang gadis diperkosa, ia harus bisa memperlihatkan sekurangnya 2 atau 4 saksi mata yang ber-reputasi baik (tergantung Syariah mana yang diterapkan) untuk bisa menuduh si pemerkosa. Jika hanya ada seorang saksi mata, bebaslah sang pemerkosa dan bisa memperkosa lagi. Bukan itu saja. Jika si gadis yang diperkosa tersebut hamil akibat tindak perkosaan tersebut, dialah yang akan dihukum mati dengan cara dirajam batu, karena dianggap berzinah (hamil di luar nikah).

Dalam sebuah masyarakat yang demokratis dan modern, sangat diketahui bahwa 92% keputusan kasus kriminal bukanlah didapat dari kesaksian saksi mata melainkan dari ‘bukti-bukti lapangan’ dan penerapan ilmu pengetahuan (mis. DNA, dsb.), yang mana semuanya itu malah dilarang dalam Islam.

Syariah juga berlawanan dengan konvensi/kesepakatan PBB tentang hak azasi manusia. Dapatkah anda bayangkan hidup di sebuah masyarakat di mana pemerkosa, pembunuh, sex-maniak, dsb. berkeliaran bebas karena Islam? Di tambahkan di sini: juga FITNAH yang membawa akibat fatal bagi mereka yang tak bersalah, karena Syariah adalah hukum yang bersifat totaliter, sangat berdarah. Hanya rasa takut massa mayoritas yang menjadi ciri khas sistem macam ini.

Perempuan-perempuan yang tidak berpendidikan dari abad ke-7, yang merupakan sumber utama dari Al-Quran, terkenal oleh kemampuan fisik dan keahlian seks mereka, bukan oleh akal budi mereka. Mental terkebelakang dari sumber-sumber ini tercermin di dalam Islam. Itulah sebabnya, Islam bersifat regresif (berjalan mundur) dan menjurus kepada kebobrokan. Ini terlihat dari setiap komunitas Muslim.Masyarakat Muslim adalah yang paling cepat mengambil jalan kekerasan, meledak-ledak, berbahaya, membenci, tidak maju, tidak berkembang, kacau, dihinggapi berbagai penyakit, bencana dan lalu tanpa punya rasa malu sebagian kabur ke negara-negara non-Islam.

Lewat migrasi inilah, Muslim membuktikan bahwa Islam itu jahat, adalah kemunduran, dan tidak manusiawi. Jutaan Muslim saat ini, meninggalkan Islam, meskipun “perangkap/perbudakan” Islam adalah benar-benar kejam dan berdarah dingin (membunuh mereka yang keluar/murtad dari agama). Yang tinggal di dalam kultus ini hanyalah mereka yang bodoh, masa bodoh, muslim KTP, atau yang terpaksa, karena tidak dapat berkutik terhadap tekanan-tekanan Islam. Bahkan kaum yang berwenang, ulama bereputasi tinggi dalam Islam pun sangat khawatir dengan cepatnya keruntuhan yang merongrong Islam dari setiap penjuru.

Tekanan kepada PBB untuk melarang Quran yang biadab itu bertambah setiap hari. Sangat tidak diragukan bahwa Islam itu hanyalah buatan manusia dan palsu. Keruntuhan Islam tidak bisa terbantahkan lagi dan bahkan mereka bodohpun dapat melihat hal ini. Kecuali mereka yang masa bodoh ataupun terpaksa.

Perjuangan Hindu yg Sengit dan Terus Menerus melawan Jihadi menghalangi Islamisasi India secara total

Perjuangan Hindu yg Sengit dan Terus Menerus melawan Jihadi menghalangi Islamisasi India secara total

Berbeda dgn Islamisasi total Persia, Mesir, Mesopotamia (Irak), Turki, Afrika Utara, Islamisasi India tidak tuntas. Setelah lebih dari 1000 tahun tirani Muslim, dari 715 - 1761, lebih dari 70% rakyat India tetap Hindu. Ini BUKAN karena kebaikan Muslim, karena ini memang bukan ciri khas mereka. Keberanian ksatria2 Hindulah yg mampu menghantam keberingasan berdarah Jihadi berkali2 terlepas dari berbagai kekalahan yg juga dialami pihak Hindu.

Muslim menyerang India hanya 4 tahun setelah mereka menginvasi Persia

Tidak banyak yang tahu bahwa setelah menginvasi Persia th 634, Muslim menginvasi kawasan Sindh di India th 638, jarak waktu yang 4 tahun. Tapi sementara Persia takluk setelah 17 thn, mulai thn 651, Muslim sampai memerlukan waktu 700 tahun utk menjajah India (sekarang Sindh menjadi Pakistan, yg memisahkan diri dari India thn 1947).

Dan bahkan setelah itu merekapun tidak dapat memerintah India secara damai. Perlawanan Hindu bukan saja sengit tetapi kebuasan kelompok Maratha Hindu sampai menyaingi kebuasan Muslim. Mereka, pada dasarnya, mengejar Muslim sampai ‘dimanapun mereka dapat ditemukan’. Taktik mengalahkan Muslim macam ini juga diulangi di Ethiopia dan Sudan Selatan (Nubia) dimana orang2 Kristen Afrika dari Nubia menggunakan taktik gerilya utk mengejar setiap dan semua Muslim sampai ke akar2nya. Hanya dgn cara ini mereka dapat dikalahkan.

Taktik kotor Muslim melawan India: memenggal kepala anak2

Serangan Arab Muslim melawan India sejak 638 berkali2 dapat dikalahkan oleh para raja Makara (Makran) dan Sindh. Kealotan Hindu ini sampai mengherankan Muslim. Setelah kampanye berdarah selama 80 tahun, Muslim merebut Fort Deval (Debal, didekat Karachi sekarang) secara curang, dgn menculik 3 anak-anak seorang petinggi Fort Debal, MEMENGGAL KEPALA SALAH SEORANG ANAK DAN MEGNANCAM AKAN MEMENGGAL YANG LAIN.

Dgn ancaman ini pihak Hindu terpaksa menyerah. Mereka namun demikian tidak akan pernah melupakannya, saat pemimpin biadab Muslim, Mohammed bin Kasim, mulai menancapkan cengkraman kotornya di India. Dua puteri Raja Dabir yg ditangkapi Qasim juga ditangkap dan dikirim kepada sang Kalif di Bagdad utk koleksi haremnya. Tapi puteri2 ini tidak semudah itu dikalahkan. MEREKA MEROBEK HYMEN MEREKA DGN TANGAN MEREKA SENDIRI DAN MENGATAKAN BAHWA KASIM telah mengambil keperawanan mereka. Ini membuat marah sang Kalif dan memanggil Kasim ke Bagdad. Kasim dituduh melakukan pengkhianatan ! Hukumannya ? Ia disekap dalam sebuah peti kayu bulat yg ditancapi dgn paku didalamnya dan peti kayu itu digulingkan dari bukit. Demikianlah kematian mengenaskan salah satu algojo Muslim India.

Cara kaum Rajput Hindu merongrong Muslim selama 500 tahun

Setelah menjajah Sindh, Muslim menyerang Punjab tapi kalah. Kemudian mereka menyerang Rajputana, tetapi kalah oleh Raja Bhoj, dan saat mereka menyerang Gujarat, merkea dikalahkan para Chalukya (Solankis) dari Anahilwada. Jadi dari thn
715 sampai 980, Muslim tidak maju2 dari Sindh. Hanya di thn 980, Muslim bisa menyerang India lagi.

Cara Muslim memanfaatkan aristokrat Hindu

Thn 980, panglima Muslim, Sabuktagin menggunakan mata2 utk mempelajari taktik perang Hindu. Menurut mata2, Hindu memulai perang pada saat matahari terbit dan mengakhirinya pada saat matahari terbenam. Setelah mempelajari taktik in, Sabuktagin menantang raja Jayapal Shahiya utk berperang dan keduanya menyetujui tempat dan waktu perang. Keduanya sampai pada tempat yg ditentukan, satu hari sebelum tanggal perang yg sudah ditetapkan dan keduanya saling mengirimkan utusan utk menyetujui permulaan perang pada saat matahari terbit keesokan harinya. Tapi malam itu juga Muslim menyusup masuk kamp Hindu dan membantai sebagian besar tentara Hindu.
Keesokan harinya, sisa2 tentara Hindu mengundurkan diri ke ibukota mereka, Kubha , sambil dikejar Muslim. Kota itupun direbut Muslim dan menamakan kota itu; KABUL. Hindu semakin terdesak ke arah timur.

Taktik licik Muslim di Pertempuran Lahore

Setelah merebut Kabul, Muslim menghancurkan semu kuil2 Hindu dan memaksa orang2 Hindu masuk Islam. Setelah kekalahan raja Jayapal Shahiya, puteranya, Anandpal Shahiya, memindahkan ibukotanya dari Kabul ke Luvkushpura (Lahore). Ia mengumpulkan semua sekutunya dan menghadapi penjajah Muslim yg sekarang dipimpin oleh putera Sabuktagin, Mahmud.

Kedua pasukan bertemu di pinggir sungai Ravi dekat Lahore. Muslim dibuat hancur lebur oleh Hindu yg tidak juga mau menyerah kpd imperialisme Arab biadab. Hindu menggunakan gajah yg dilengkapi dgn tameng. Muslim menyadari kelemahan mereka. Mereka mengirim utusan ke Anandpala, dgn alasan mencari damai dan dibiarkan keluar dari India dgn selamat. Guna menunjukkan maksud baik mereka, mereka mengatakan bersedia utk datang ke kamp Hindu utk makan siang. Anandpala sayangnya menyetujuinya, walaupun ia diprotes keras oleh sekutu2nya.

Pihak Muslim mendatangi markas Hindu siang itu. Mereka berpura2 mengobrol dgn tentara Hindu dan meminta agar diperlihatkan tempat markas para gajah. Sang tuan rumah yg ramah tamah sama sekali tidak mencium akal bulus musuh mereka ini. Bagi mereka ‘tamu harus diperlakukan spt dewa’ (Athithi Devoh Bhava).
Dgn diam2 Muslim menyelundupkan serbuk2 opium kedalam makanan gajah.

Beberapa saat kemudian pihak Muslim pulang dan Hindu yakin bahwa perang kini selesai dan perdamaian segera akan tercapai dgn pembubaran kedua markas perang mereka.

Tapi betapa kagetnya mereka setelah beberapa jam kemudian mereka mendengar kavalri Muslim mengelilingi markas mereka dan memulai serangan sengit dgn teriakan histeris ‘Allahuakbar’. Hindu dgn bingung segera mempersiapkan gajah mereka dgn menaruh sadel di punggung gajah dan segera menyerang Muslim secara semrawut. Mereka semakin shock ketika gajah mereka menolak perintah dan malah melarikan diri dari ajang pertempuran. Gajah2 itu sudah terkena pengaruh opium. Gajah yg dikendalikan Pangeran Anandpala juga mulai lari kesana kemari. Ia dikejar tentara Muslim yg memotong tali sadelnya dan mengakibatkannya jatuh dari gajahnya. Ia terhempas ke tanah dan saat tidak berdaya, MUSLIM MEMENGGAL KEPALANYA, menusuk kepalanya pada ujung tombak dan memamerkannya pada pasukan Hindu. Ini semakin membuat shock pasukan Hindu yg sudah kebingungan. Tidak terbiasa dgn cara biadab memperlakukan seorang pemimpin macam ini, tentara Hindu mengundurkan diri tetapi tidak lama kemudian merekapun dibantai.

Penculikan dan Pembunuhan Tirlochanpala oleh Muslim yg berpura2 sbg Sanyasi

Setelah kemenangan curang mereka di Lahore, cucu muda Jayapala Shaiya, Tirlochanpala Shahiya, mengambil oper kekuasaan. Ia hanya teenager berusia 17 tahun. Ia memindahkan ibukota dari Lahore ke Kangra, sekarang disebut Himachal Pradesh.

Kerajaan Shahiya yg meliputi dari Heart sampai ke Haridwar, kini semakin menciut menjadi hanya 1/5 bagian dan tidak memiliki posisi utk menghalangi lajunya Muslim di India. Tetapi ia tetap melanjutkan contoh ksatria ayah dan kakeknya dan bersekutu dgn raja2 Kashyapmeru (Kashmir) dan Tibet, utk mengusir Muslim dari Punjab dan Upaganasthan (Afghanistan). Gubernur Muslim dari Punjab, marah dan spt memang sudah menjadi cirri khas Muslim, merencanakan akal bulus utk mengalahkan raja muda itu.

Ia mengirimkan tentara yg berbusana spt tukang2 bertapa Hindu dari Kabul membawa pesan2 damai bagi Tirlochanpala. Dgn tipu daya ini, mereka diijinkan masuk rumah sederhana Tirlochanpala (karena kekayaan raja2 Shahiya habis dijarah Muslim). Begitu mereka masuk, tukang2 bertapa bohong itu menyerang sang pangeran, menggorok lehernya dan memutuskan kepalanya yg kemudian mereka selundupkan keluar, dan meninggalkan pesan di dekat tubuh tidak berkepala raja muda itu bahwa Islam akan jaya dan akan mengalahkan siapapun yg ingin menghalangi jalan Allah.

Sisa2 tentara Shahiya, kehilangan pemimpin dan patah semangat. Mereka bermigrasi ke pegunungan Himalaya dan menjadi peternak domba dan kambing. Merkea kemudian dikenal sbg Gaddi. Gaddi2 ini sampai sekarang masih eksis di Himalaya.

Jadi dgn kematian Tirlochapala, raja terakhir dinasti Hindu yg menguasai Afghanistan dan Punjab hilang sudah. India harus menunggu 800 tahun sebelum Raja Punjab, Maharaja Ranjit Singh menaiki tahta pd abad 18. Sama 800 tahun itulah
berlangsung tirani Muslim yg memaksa mayoritas Hindu Afghanistan, Paktoonistan dan Punjab Barat menjadi Muslim.

Penjarahan Somnath oleh Mahmud Ghaznavi

Dgn habisnya dinasti Shahiya, India menjadi tempat jarahan Muslim yg dipimpin Mahmud yg megnhancurkan kuil2 Hindu di Somnath, Palitana, Thanesar (Staneshwara), Mathura, Kannauj, Khajuraho setiap tahunnya, sambil tidak lupa mengambil budak bagi pasar2 budak Bagdad dan kota2 Muslim lainnya. Jarahannya terhdp kuil Hindu ternama,
Somnath di Prabhash Patan di Gujarat sampai sekarang masih membekas di benak Hindu. Tawanan2 Hindu ini harus berjalan lewat pegunungan Himalaya bagian barat. Banyak yg mati ditengah jalan. Muslim menamakan kawasan Himalaya Barat dgn ‘Hindu Kush’, yg berarti Pembunuh Orang Hindu (Kush berarti ‘membunuh’ dlm bahasa Persia). Nama ini masih dipakai sampai sekarang dan merupakan peringatan bagi Hindu akan masa tragis ini.

Kemenangan pertama Hindu tehdp Muslim di Pertempuran Baharaich (Uttar Pradesh), 1033

Putera Mahmud, Masud, melanjutkan pengaruh ayahnya dgn menembus lembah Gangga dan mendirikan markas di Baharaich, dan mengirimkan pesan kepada raja2 Hindu disana utik menyerah dan memeluk Islam. (!!)

Spt biasa sebelum memulai perang, raja2 Hindu mengirimkan utusan kpd Masud dan megnatakan bahwa tanah itu milik mereka dan pasukannyalah harus hengkang dari situ dgn damai. Tapi Masud menjawab bahwa tanah itu milik ALLAH dan ia bisa menduduki tempat manapun yg ia mau. Dan adalah tugas sucinya utk menawarkan Islam kpd siapapun yg belum mengakui Allah.

Tentara Hindu membabas habis tentara Masud. Setelah merasakan kekuasaan Muslim selama 400 tahun sejak 638, pihak Hindu sudah mulai mengerti tipu daya dan cara2 pengkhianatan Muslim.

Pertempuran Baharaich ini berakhir pada tgl 14 Juni 1033. Seluruh tentara asing dgn panglima mereka berbaring tidak bernafas. Tidak satupun tentara Muslim diijinkan hidup. Sampai sekarang di Baharaich terletak kuburan Muslim penjajah itu, ‘Pangeran’ Ghazi Mian Masud. Disitu ia dianggap sbg martir oleh penduduk Muslim setempat sbg seorang ‘Ghazi’ (yg berarti seorang Muslim yg mencapai kemartiran dng membunuh non-Muslim). Dan setiap tahun, sampai sekarang, diadakan upacara Urs utk memperingatinya.

Yg mereka ingin lupakan adalah keberanian tentara2 Hindu yg mengorbankan nyawa mereka mereka demi kemenangan menentukan pertama melawan invasi Jihad di India.

Setelah kemenangan Hindu yg sangat penting ini, India kembali damai selama 1 ½ abad sampai dimulainya invasi Muslim berikutnya dibawah kepemimpinan Mohammed Ghori.

Jangka waktu 150 tahun ini, dari 1033 - 1187, membuat Hindu melupakan sikap curang Muslim. Kerajaan Muslim Ghazni (asal pangeran Ghazi) di Punjab Timur, mengadakan perdamaian dgn tetangga Hindunya dan orang Hindu menyangka bahwa Muslim, spt penjajah lainnya akan berintegrasi dgn masyarakat Hindu. Kebijakan Ghaznivid utk megnedarkan coin dlm bahasa Sansekerta dan menggunakan versi Sansekerta nama2 Muslim, spt Mahamada bagi Mohammed, seolah2 memberi kesan sifat damai Muslim.

Mohammed-ibn-Sam atau Mohammed dari Ghauri, mant an Hindu yg menjadi algojo Hindu

1187, invasi Muslim berikutnya terjadi saat suku Ghor di Afghanistan, merebut kekuasaan dari Ghaznavid di Ghazni. Ghori2 ini dulunya suku beternak Hindu dibawah raja2 Shahiya, yg dipaksa masuk Islam oleh Muslim Ghaznavid, yg mengusir Shahiya dari Afghanistan, th 980M.
Kini, setelah 200 tahun, mantan2 Hindu ini menjadi Muslim tulen dan tidak sedikitpun menunjukkan warisan ke-Hinduan mereka, kecuali nama mereka. Ghori atau Gauri berasal dari Gau yg berarti sapi, dlm bahasa Sansekerta, yg menandakan profesi mereka sbg peternak sapi. Ironis bahwa mantan2 Hindu ini kemudian terkenal sbg algojo Hindu.
http://www.historyofjihad.org/india.html

YANG perlu diketahui mengenai KABAH


  1. Kabah awalnya berlantaikan tanah liat dicampur ta-hi onta…..beratapkan batang dan daun pohon kurma ……(mirip atap daun kelapa rumah Bali…?) 
  2. Muhammad mengganti Kiblat ketika Kabah masih dikuasai Arab Jahiliyah sehingga beliau shalat menghadap ke berhala Hubal,
  3. Pada tahun 684 AD sesudah Muhammad meninggal tentara Khalifah Syria menghancurkan Kabah. Kemudian Abdullah ibn as-Zubayr membangunnya kembali sesuai dengan keinginan Muhammad dengan dua pintu keluar masuk…..dan diperluas.. 
  4. Pasukan Umayyad membunuh Abdullah ibn as-Zubayr, merusak atap Kabah dan mengotori dalamnya. Mayat Abdullah ibn as-Zubayr digantung digerbang Kabah selama tiga bulan…. 
  5. Pada th 693 A.D Al-Hajjaj bin Yusuf al-Thaqafi, atas persetujuan Khalifah Umayad Abdul Malik bin Marwan menghancurkan seluruh Kabah ke tanah ! Membangunnya kembali persis sama seperti Kabah jahiliyah dengan satu pintu…..mengabaikan keinginan Muhammad…cuman luasnya bertambah dikit……….. 
  6. Khalifah Harun al-Rashyid ingin menghancurkan kembali dan membangunnya seperti yang dimaui Muhammad tapi Imam Malik melarangnya…. 
  7. Pada tahun 1037 H hujan deras, banjir menempa Kabah dan dua dinding Kabah seluruhnya roboh meninggalkan atap kayu luluh lantak. Pada hari Kamis ke 20 Shabaan 1039 H ( 1628 A.D.) sisa dua dinding roboh. Kayu-kayu atap dan banyak batu-batu dari dinding yang roboh hanyut…Pada Dhul Hijjah kedua 1040 rekonstruksi mulai dibawah instruksi Sultan Ottoman Murad Khan 
  8. Pada masa invasi Karamtian ke Mekkah, batu hitam diambil, dan sekitar 20 tahun kemudian ‘dikembalikan.’ Tetapi tidak ada catatan/bukti yang tersedia, untuk menegaskan apakah batu hitam itu asli atau tiruan …………….kerena di dunia ini banyak batu hitam seperti Hajar Aswad…jangan-jangan sekarang sudah diganti dengan plastik ….! 
  9. Di tahun 1981 pemberontak Kahtani bersembunyi di Kabah, tank baja pasukan Kerajaan Saudi menggempurnya dan menghancurkan satu bagian dinding Kabah…Perbaikan dilakukan secepatnya dengan diselubungi kain mirip “ketok magic….” 
  10. Pada tahun 1996 perbaikan dilakukan kembali, kerena dinding Kabah retak akibat penuruan tanah. 
  11. Pada tahun 2002 beberapa keretakan terjadi di tembok barat, tetapi dengan cepat diperbaiki. 
  12. Kabah dibuat dari batu Mekkah direkatkan dengan semen…. 
  13. Penutup Kabah (kiswah) digunakan untuk menutupi keretakan yang seringkali terjadi….Kiswah diganti tiap tahun, kerena kalu tidak akan terlihat butut… 
  14. Batu Hitam (Hajar Aswad) berbentuk penis pria. Batu seperti itu biasanya ada pada kuilHindu yang menjadi symbol kesuburan disebut lingam (penis Syiwa) ….Kalau di kabah penis Allah SWT…….kali yee? .Sementara itu ada batu lain yang disebut pillar Yemen yang juga suka disentuh juga oleh jemaah dan dalamkuilHindu batu seperti itu adalah symbol kelamin permpuan atau disebut Yoni (kelamin Shakti pasangan Syiwa)…. 
  15. Bentuk Kabah cocok dengan candi Hindu Buddha, kerena bisa dikelilingi. Semua candi Hindu (Buddha) berbasis Mandala (linkaran -ingat candi Borobudur ) dimana orang bisa beribadah berkeliling mengikuti angka ganjil (Allah juga menyukai angka ganjil) 7, 3 atau 5 sebagai angka keberuntungan…. 
  16. Maqam Ibrahim yang katanya jejak kaki Abraham, mirip jejak kaki Brahma di kuilHindu….. 
  17. Kabah boleh dimasuki oleh orang-orang tertentu (mis. Presiden) dengan membayar sejumlah uang …yang cukup besar !! 
  18. Ada dua pilar di dalam Kabah, lentera kuno yang digantung, tanpa listrik (apalagi AC), sebuah meja (mezbah), dan menurut beberapa orang sebuah peti besar yang konon isinya pecahan 360 berhala………….
sebagian reference

 Muhammad ingin supaya Kabah mempunyai dua pintu.

SAHIH BUKHARI Volume 1, Book 3, Number 128: Narrated Aswad: Ibn Az-Zubair said to me, "Aisha used to tell you secretly a number of things. What did she tell you about the Ka'ba?" I replied, "She told me that once the Prophet said, 'O 'Aisha! Had not your people been still close to the pre-Islamic period of ignorance (infidelity)! I would have dismantled the Ka'ba and would have made two doors in it; one for entrance and the other for exit." Later on Ibn Az-Zubair did the same.

Ibn Az-Zubair, yang kemudian digantung di gerbang Kabah oleh pasukan Ummayad memenuhi keinginan Muhammad dengan menambah pintu bahkan jendela. Kabahyang sekarang tidak sesuai dengan harapan Muhammad……………………akibat “muslim bunuh muslm….”

Beberapa sumber situs Muslim :

http://www.ezsoftech.com/hajj/hajj_article1.asp After the martyrdom of the family of the Prophet at Karbala in 61 Hijri (681 AD), the Omayyad Caliph Yazid Ibne Moawiya did not stop there in the pursuit of his destruction. He sent a large contingent under the command of Haseen Ibne Namir to Madina to destroy the Mosque of the Prophet (p.b.u.h.). They did not stop there but proceeded to Makka and demolished the four walls of the Kaaba and killed thousands of Muslims who protested. Yazid died and Ibne Namir returned to Damascus, Abdullah Ibne Zubayr and his associates rebuilt the Kaaba. Umawi forces came back to Makka and killed Abdullah Ibne Zubayr, hung his body on the gates of the Kaaba for three months for all to see the Umawi power. But eventually this arrogance of power brought its own consequences and Mukhtar became the ruler in Iraq. Under his guidance the Kaaba was refurbished and pilgrims began to arrive in safety to perform Hajj. he Kaaba successfully withstood the Cremation invasion of 317/929, only the Blackstone was carried away which was returned some twenty years later.

In the year 1981 the Wahabis brought tanks inside the Kaaba to crush the kahtani revolution against the Saudi regime and almost demolished the South Eastern Wall. This was later restored with the help of the Makkan people.


http://www.soundvision.com/info/hajj/kaba.asp Reconstruction during Sultan Murad Khan's time In the year 1039 Hijri, because of heavy rain, flood and hail, two of the Kaba's walls fell down. The flood during which this occurred took place on the 19th of Shaban 1039 Hijri which continued constantly, so the water in the Kaba became almost close to half of its walls, about 10 feet from the ground level. On Thursday the 20th of Shaban 1039 Hijri, the eastern and western walls fell down. When flood receded on Friday the 21st of Shaban, the cleanup started. Again, a curtain, the way Abdullah ibn az-Zubayr established on 4 pillars, was put up, and the reconstruction started on the 26th of Ramadan. The rest of the walls except for the one near the Black Stone, were demolished. By the 2nd of Zul-Hijjah 1040 the construction was taking place under the guidance of Sultan Murad Khan, the Ottoman Khalifa. From the point of the Black stone and below, the current construction is the same as that done by Abdullah ibn az-Zubayr. The construction which was done under the auspices of Murad Khan was exactly the one done at the time of Abdul Malik ibn Marwan which is the way the Quraysh had built it before Prophethood. On Rajab 28 1377, One historian counted the total stones of the Kaba and they were 1,614. These stones are of different shapes. But the stones which are inside the outer wall which is visible are not counted in there.

Reconstruction of the Kaba In 1996 A major reconstruction of the Kaba took place between May 1996 and October 1996.This was after a period of about 400 years (since Sultan Murad Khan's time). During this reconstruction the only original thing left from the Kaba are the stones. All other material has been replaced including the ceiling and the roof and its wood.

Bangunan dengan symetris “walkway” untuk ibadah berkeliling adalah khas kuil-kuil pada India (Hindu/Buddha). Ada satu kuil Hindu di Singapore, yang di dalamnya orang bisa beribadah keliling dengan angka keberuntungan (ganjil atau witr). Tetapi tidak usah jauh-jauh pada Borrobudurpun ada walkway untuk berkelling.




Diketahui ibadah keliling dilakukan oleh orang Hindu penyembah Surya.


Kuil Yerusalem tanpa space untuk tawaf :



INFO LAIN :

The Cave of Machpelah di Hebron, tempat suci kedua Yahudi sesudah Kuil Yerusalem yang juga dihormati Muslim. Di dalamnya merupakan kuburan keluarga Ibrahim : Abraham, Isaac, Jacob, Sarah, Rebecca, and Leah. Gua ditemukan di bawah bagunan massif beberapa tahun yang lalu. Saat dikuasai Muslim Yahudi dilarang berkunjung situs tempat gua Machpelah.

KATANYA ABRAHAM MUSLIM, TAPI KOK ABRAHAM DIKUBUR DENGAN KAKI YANG MENGHADAP KE KABAH……………… BUKAN MUKANYA SEPERTI KEBIASAAN MUSLIM…………DENGAN DEMIKIAN ABRAHAM MENGHINA ALLAH yang DIKABAH…

Apa kata Quran tentang bumi kita?

Salah satu musuh terbesar Islam adalah AKAL SEHAT. Untuk menjadi Muslim, kita harus mematikan akal sehat kita sehingga Muslimin sangat mudah untuk ditipu oleh para ustad. Katanya Qiblat itu hanya untuk KESATUAN ARAH dan mereka telan bulat-bulat saja tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa bumi itu bulat sehingga TIDAK ADA kesatuan arah, bahkan sebenarnya di kebanyakan bagian dunia, Muslimin sama sekal
i tidak bisa menghadap Kabah seperti yang diperintahkan Allah dalam Alquran, ini menunjukkan Allah tidak berpikir jauh... atau mungkin sebenarnya Muhammad yang tidak berpikir jauh?

Apa kata Quran tentang bumi kita?

وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ

88.20. Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?
Salah satu musuh terbesar Islam adalah AKAL SEHAT. Untuk menjadi Muslim, kita harus mematikan akal sehat kita sehingga Muslimin sangat mudah untuk ditipu oleh para ustad. Katanya Qiblat itu hanya untuk KESATUAN ARAH dan mereka telan bulat-bulat saja tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa bumi itu bulat sehingga TIDAK ADA kesatuan arah, bahkan sebenarnya di kebanyakan bagian dunia, Muslimin sama sekali tidak bisa menghadap Kabah seperti yang diperintahkan Allah dalam Alquran, ini menunjukkan Allah tidak berpikir jauh... atau mungkin sebenarnya Muhammad yang tidak berpikir jauh?

Apa kata Quran tentang bumi kita?

وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ

88.20. Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?

http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=88&tAyahNo=20&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2

Tafsir al-Jalalain 88:20
Dan bumi, bagaimana itu ditata DATAR? Dan dengan demikian adalah kekuasaan Allah, Maha Tinggi, dan Keesaan-Nya? Dimulai dengan [menyebut] unta adalah karena mereka lebih dekat dalam dengan bumi daripada [binatang] yang lainnya. Adapun untuk firman-Nya "sutihat", 'menghamparkan datar', ini pada pembacaan harafiah menunjukkan bahwa bumi adalah DATAR ...


وَالأَرْضَ مَدَدْنَاهَا وَأَلْقَيْنَا فِيهَا رَوَاسِيَ وَأَنبَتْنَا فِيهَا مِن كُلِّ شَيْءٍ مَّوْزُونٍ

15.19. Dan Kami telah menghamparkan bumi

http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=1&tTafsirNo=74&tSoraNo=15&tAyahNo=19&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2

Tafsir al-Jalalain 15:19
Dan bumi, Kami telah membentangkannya, menghamparkannya DATAR, ...

Jelas sekali bahwa Allah mengira bumi itu datar. Itulah sebabnya umat Islam harus melakukan sholat dengan qiblah, mereka diharuskan bersujud (menyembah) ke batu hitam di Ka'bah. Cuci otak Muhammad begitu kuat sehingga bahkan muslim modern lupa bumi itu bulat, sehingga mustahil untuk menghadapi Ka'bah saat melakukan salah karena bentuk bumi yang bulat itu.

Ritual Haji – Contekan Mentah-Mentah Ritual Penyembahan Berhala Pagan Pra-Islam

Islam mencontek banyak takhyul paganisme Arab, terutama dalam hal tatacara dan ritual ibadah haji ke Mekah (lihat surah 2.150; 22.26- 28; 5.1-4; 22.34). Kita juga bisa melihat jejak-jejak paganisme dalam nama-nama para dewa/tuhan kunonya (surah 53.19-20; 71.23); lalu takhyul yang berhubungan dengan jin, dan dongeng-dongeng tua mengenai Ad dan Thamud.
Oleh: Ibnu Warraq
Bisa dipastikan bahwa dalam banyak ayat Quran “Islam hanya menutup tipis dasar-dasar kaum berhala.”[5] sebagai contoh dalam surah 113: “Dengan menyebut nama Auwloh Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan perempuan- perempuan tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”
Islam mencontek banyak takhyul paganisme Arab, terutama dalam hal tatacara dan ritual ibadah haji ke Mekah (lihat surah 2.150; 22.26- 28; 5.1-4; 22.34). Kita juga bisa melihat jejak-jejak paganisme dalam nama-nama para dewa/tuhan kunonya (surah 53.19-20; 71.23); lalu takhyul yang berhubungan dengan jin, dan dongeng-dongeng tua mengenai Ad dan Thamud.
IBADAH HAJI
Orang-orang datang dari ujung-ujung dunia, untuk melemparkan batu kerikil (kepada Satan) dan untuk mencium (batu hitam). Betapa anehnya hal-hal yang mereka katakan! Apakah semua manusia telah menjadi buta akan kebenaran? [6]
Hai orang-orang bodoh, sadarlah! Ritual-ritual yang kamu kuduskan hanyalah sebuah tipuan orang-orang kuno yang bernafsu akan kekayaan dan mencapai nafsu mereka dan mati dalam kehinaan – dan hukum-hukum mereka hanyalah debu – Al-Ma’ari.
Aku mencari sebuah jalan, tetapi bukan jalan yang menuju ke Ka’ba dan kuil dimana aku melihat leluhur pasukan pemuja berhala dan di dalam kelompok para pemuja diri sendiri… -Jalal Uddin Rumi.[7]
Bahkan aku belum pernah melihat Nabi menciummu, aku juga tidak akan menciummu. -Caliph Umar, menunjuk pada batu hitam di Ka’bah.[8]
Dari sudut pandang etika, ritual naik haji ke Mekah dimana di dalamnya terdapat takhayul dan ritual kekanak-kanakan, merupakan suatu noda pada ajaran monotheis-nya Muhammad. -S. Zwemer.[9]
Seluruh tata cara ibadah haji tanpa malu dicontek mentah-mentah dari praktek ritual pagan pra-Islam: “fragmen-fragmen yang tak dimengerti dari budaya kaum berhala diambil begitu saja kedalam Islam.” [10] Ibadah haji ke Mekah dilakukan dibulan Djulhijah, bulan ke-12 kalender Muslim. Ibadah haji adalah rukun/pilar Islam kelima, sebuah kewajiban religius yang didasarkan pada perintah dalam Quran. Setiap Muslim yang berbadan sehat dan harta cukup harus melakukan ibadah haji sekali dalam hidupnya.
Tujuh hari pertama terdiri dari (bisa dikatakan) Umrah, ritual yang juga bisa dilakukan diwaktu-waktu lain kecuali hari ke-8, 9 dan 10 bulan Djulhijah tersebut. Ketiga hari tersebut khusus untuk Haji, yang dimulai pada hari kedelapan.
Lima Hari pertama

Jemaah haji tengah melakukan thawaf – mengelilingi Ka’ba dan mencium batu hitam
Ketika para peziarah datang dari luar Mekah, mereka menyiapkan diri agar berada dalam keadaan suci. Setelah memakai pakaian khusus (ihram) dan melakukan wudhu serta sholat yang diperintahkan, mereka memasuki Mekah, dimana disana mereka lalu membuat kurban (membunuh) hewan, memotong rambut, dan boleh melakukan persetubuhan. Lalu sholat lagi di Masjid al-Haram, Mekah, melakukan Thawaf (mengelilingi kabah tujuh putaran) sambil setiap kali satu putaran jika bisa, mencium hajar Aswad (Batu Hitam), jika tidak bisa memberi salam dari jauh pada batu tersebut (ketika sejajar) sambil berteriak Auwlohu Akbar. Thawaf dilakukan 4 kali dengan berjalan dan tiga kali dengan berlari-lari kecil, dengan pundak kiri yang tertutup ihram ada di sebelah Kabah, pundak kanan terbuka. Lalu para peziarah menuju Makam Ibrahim, disini juga konon tempat Ibrahim sholat menghadap Kabah. Dikatakan bahwa Ibrahim setelah melakukan sholat lalu ia menuju Hajar Aswad dan menciumnya. Didekatnya ada sumur air Zam-zam, yang menurut Muslim, air tempat Hagar dan Ismail minum. Mereka, jika memungkinkan sholat dua roka’at di belakang makam ini, jika tidak memungkinkan boleh sholat dimana saja di Masjidil Haram.
Hari keenam sampai kesepuluh
Lalu mereka keluar dari masjidil haram melalui salah satu dari 24 pintu (kecuali ketika masuk mereka harus melalui satu pintu yang disebut Hijr Ismail). Keluar mereka harus mendaki bukit Safa, sambil terus baca-baca ayat Quran, di atas Safa mereka menghadap kabah mengangkat kedua tangan bertakbir serta bertahmid dan mengucapkan dzikir tiga kali. Lalu turun dan menuju (berjalan jika bisa mulai berlari pada tempat yang sudah ditandai) ke bukit Marwa, sampai di atas bukit Marwa kembali menghadap kabah mengangkat kedua tangan bertakbir serta bertahmid dan mengucapkan dzikir tiga kali. Selesai satu putaran Safa-Marwa, dan ini harus dilakukan sebanyak tujuh kali. Ritual absurd ini menandai pencarian air oleh Hagar dulu ketika diusir oleh Ibrahim.
Hari keenam bermalam di Mekah. Hari ketujuh mendengarkan khotbah dari Masjidil Haram dan lalu hari kedelapan berangkat ke Mina, dimana di sana melakukan ritual lain dan bermalam. Hari kesembilan setelah matahari terbit berangkat menuju Padang Arafah dimana mereka melakukan wuquf dan jika memungkinkan tinggal di masjid Namirah, jika tidak langsung menuju kawasan arafah dan singgah disana. Menurut hadis Muslim, Adam dan Hawa bertemu disini ketika mereka terpisah waktu dijatuhkan dari surga.
Paginya berangkat menuju Mina, berdesak-desakan melempar Jumrah disana, tujuh lemparan dengan tujuh biji batu kerikil kecil, setiap lontaran dibarengi takbir, batu itu dipegang antara ibu jari dan jari telunjuk tangan kanan, dilempar dengan jarak tidak kurang dari 15 kaki. Setelah itu melakukan qurban, kambing atau domba. Setelah itu mereka mencukur/memotong rambut mereka. Terakhir jika memungkinkan mereka bermalam di Mina tanggal 11, 12 dan 13, karena ada firman auwloh SWT: [2.203] “Dan berzikirlah (dengan menyebut) Auwloh dalam beberapa hari yang berbilang. Barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, maka tiada dosa baginya. Dan barang siapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari itu), maka tidak ada dosa pula baginya bagi orang yang bertakwa. Dan bertakwalah kepada Auwloh, dan ketahuilah, bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya.”
Para Muslim merasionalisasi takhyul ini dengan melambangkan penolakan Ibrahim terhadap setan yang mencoba mencegah Ibrahim untuk mengorbankan anak yang dia sayangi, Ismail. Kurban hewan mengingatkan digantinya Ismail oleh Auwloh dengan hewan kurban.
Bagaimana bisa Muhammad, seorang penganut monoteisme mutlak, seorang penentang pemujaan berhala sampai menerapkan ketakhyulan pagan ke dalam jantung Islam itu sendiri? Banyak sejarawan setuju kalau saja para Yahudi dan Kristen menolak Musa dan Yesus dan menerima Muhammad sebagai nabi yang mengaku mengajarkan agamanya Abraham di Mekah ketika Muhammad masih menganggap Jerusalem sebagai kiblatnya, maka Jerusalem-lah, bukannya Mekah, yang akan menjadi kota Suci, dan Ancient Rock-lah bukannya Kabah yang akan menjadi objek takhyulnya.
Frustasi terhadap kerasnya pendirian kaum Yahudi dan sadar bahwa sedikit sekali kemungkinan mereka mau menerima dia sebagai nabi baru, Muhammad dengan enaknya menerima perintah dari Tuhan untuk mengubah arah Kiblat (Surah 2.142-144) dari Jerusalem ke Kabah di Mekah. Dia tahu bahwa dia pada akhirnya nanti akan bisa mengambil Mekah dengan semua hubungan sejarahnya.
Ditahun 6 Hijriah, Muhammad mencoba masuk ke Mekah bersama para pengikutnya tapi gagal. Orang Mekah dan Medinah bertemu di Hudaibiyah. Setelah negosiasi dan diputuskan untuk membuat perjanjian yang disetujui para muslim, lalu mereka kembali ke Medina dan boleh melakukan ritual haji ke Mekah tahun berikutnya. Muhammad, dengan banyak pengikutnya datang ke Mekah tahun 7H dan melakukan thawaf keliling Kabah, mencium Batu Hitam (hajar aswad) dan lain-lain sebagai bagian dari ritualnya.
Mekah diduduki oleh Muhammad ditahun berikutnya, 8H. Awalnya banyak orang Muslim yang menyelinap bergabung ikut kelompok- kelompok orang Arab non muslim lainnya dengan pura-pura ikut ibadah haji, tapi sang nabi tidak ikut. Segera setelah banyak anak buahnya berada disana, sebuah wahyu dari Tuhan turun mengumumkan bahwa semua perjanjian antara para Muslim dan kafir harus dicabut, dan setelah itu tak seorangpun yang bukan Muslim boleh mendekati Mekah dan/atau melakukan ibadah haji (Surah 9.1-4 dan 2).
Akhirnya, meminjam pernyataan Zwemer;
Di tahun 10 Hijriah, Muhammad melakukan ibadah haji ke Mekah, ke altar sembahan nenek moyangnya, dan semua ritual yang sebelumnya milik kaum berhala sekarang menjadi norma-norma ritual Islam.
Seperti Wellhausen katakan, “Sekarang kita punya ritual mirip dengan ritual di Calvary (Ketika penyaliban Yesus) tapi minus sejarah the Passion-nya.” Praktek-praktek kaum pagan dimasukkan kedalam Islam dengan pembenaran lewat legenda-legenda muslim yang dikarang dan ditempelkan pada karakter-karakter yang ada pada Alkitab, dan keseluruhan legenda (karangan Islam) itu hanya fiksi campur aduk belaka.[11]
Islam adalah ciptaan bangsa Arab bagian Tengah dan Barat. Sayangnya, pengetahuan kita tentang agama kaum berhala Arab di daerah ini sedikit sekali. Sedikitnya bukti-bukti prasasti sejarah, membuat para scholar hanya mengandalkan pada catatan Ibn al-Kalbi (m.819M), penulis The Book of Idols, mengenai nama-nama para dewa/tuhan, nama yang menjelaskan pengikutnya sebagai hamba atau tentang pahala, kemurahan, dan lain-lain dari dewa anu atau dewi anu; berbagai penggalan puisi pra-Islam; dan kiasan-kiasan polemik tertentu yang ada dalam Quran. Dengan mengutip Noldeke,
Kita harus pertimbangkan fakta bahwa Muhammad memasukkan sejumlah praktek-praktek dan kepercayaan-kepercayaan kaum berhala ke dalam agamanya, kadang dimodifikasi tapi kebanyakan dijiplak mentah-mentah, dan juga beberapa benda peninggalan kaum berhala, yang sebenarnya aneh bagi para Islam ortodoks, dipertahankan sampai saat ini oleh orang Arab. Diadopsinya sebuah agama baru tidaklah sepenuhnya mengubah kepercayaan yang populer saat itu, tidak pula mengubah konsep-konsep lama yang menyamar dengan nama berbeda, dengan atau tanpa sanksi dari otoritas agama tersebut, pengubahan itu cuma masalah perbedaan pengamatan dan sudut pandang belaka.[12]
Orang mungkin menambahkan bahwa Muhammad dengan lihainya memasukkan beberapa ritual yang sebelumnya dilakukan untuk altar berhala atau altar-altar lokal lain ke dalam acara ibadah haji.
Masyarakat pra-Islam di Arab tengah terorganisir secara kesukuan, dan tiap suku punya dewa/tuhan masing-masing, yang disembah dalam altar tertentu, bahkan oleh kaum nomad yang berpindah-pindah.
Dewa-dewi itu bertempat tinggal dalam batu dan batu itu tidak harus berbentuk manusia. Kadang berupa patung atau kadang hanya berupa batu kotak biasa atau menyerupai manusia. Kaum berhala Arab menganggap bahwa batu-batu yang berfungsi sebagai jimat itu dimasuki oleh kekuatan hebat dan otomatis punya pengaruh hebat pula.
Nama dari dua bukit As-Safa dan al-Marwa adalah nama batu yang disembah sebagai berhala oleh orang Arab kala itu. Kaum pagan berlari diantara kedua bukit itu untuk menyentuh dan mencium (batu) Isaf dan (batu) Naila, berhala tersebut yang disimpan disana agar memberi keberuntungan dan nasib baik.
Batu Hitam Keramat dan Hubal
Kita punya bukti bahwa Batu Hitam (Hajar Aswad) itu dipuja di banyak dunia Arab; contohnya, Clement dari Alexandria, yang menulis tahun 190M menyebutkan bahwa “Orang Arab menyembah batu”, mereka percaya pada batu hitam Dusares di Petra. Maximus Tyrius menulis pada abad ke-2, “Aku tidak tahu orang-orang Arab menyembah Tuhan apa, tuhan yang mereka lambangkan dengan batu kotak segi empat”; dia menyinggung Kabah yang ada Batu Hitamnya. Ke-antik-an batu ini juga terbukti dengan adanya fakta bahwa orang Persia kuno mengklaim Mahabad dan penerusnya meninggalkan/menyimpan batu Hitam di Kabah, bersamaan dengan patung-patung dan gambar-gambar lainnya, dan bahwa batu itu adalah tanda dari Saturnus.
Di sekitar Mekah terdapat batu-batu keramat lain yang dijadikan sesembahan/jimat, “tapi mendapatkan takhyul dari Muhammad dengan menghubungkannya pada orang-orang suci tertentu jaman dulu.” [13]
Batu Hitam itu sendiri sebenarnya hanya sebuah meteorit dan niscaya batu itu mendapatkan reputasi sebagai batu yang jatuh dari ‘surga’ juga dari situ. Sangat ironis para Muslim memuliakan batu ini sebagai batu yang diberikan pada Ismail oleh Malaikat Jibril untuk membangun Kabah, seperti kata Margoliouth, “keasliannya diragukan karena batu hitam pernah diambil oleh orang Qarmatian pada abad ke-4, dan dikembalikan mereka setelah bertahun-tahun kemudian; bisa jadi batu yang mereka kembalikan bukanlah batu yang sama.” [14]
Patung Hubal/Allah Sang Dewa Bulan – Perhatikan Tanda Bulan Sabit di Dadanya
Hubal juga disembah di Mekah, dan patungnya berupa mata warna merah dipasang didalam Kabah di atas sumur kering dimana para peziarah mengucapkan sumpah atau memenuhi nazarnya. Sangat mungkin patung Hubal ini pernah berbentuk manusia. Posisi Hubal yang ditempatkan di sebelah Batu Hitam menyiratkan bahwa ada hubungan antara keduanya. Wellhausen berpikir Hubal aslinya adalah nama Batu Hitam karena nama itu lebih tua dari pada patungnya sendiri. Wellhausen juga menunjukkan tuhan dipanggil sebagai ‘Raja Penghuni Kabah’, dan ‘Raja Mekah’ dalam Quran. Muhammad menentang persembahan di Kabah yang ditujukan pada al-Lat, Manat dan al-Uzza, yang oleh kaum berhala Arab disebut sebagai anak-anak perempuan Auwloh, tapi Muhammad tidak menyerang pengkultusan Hubal. Dari sini Wellhausen menyimpulkan Hubal adalah Auwloh itu sendiri, Raja/tuhan/dewa orang Mekah. Ketika orang Mekah mengalahkan sang Nabi dekat Medina, pemimpinnya berteriak, “Hooray untuk Hubal.”

Allah (Sang Dewa Bulan) Bersama Ke-3 Puteri Allah (Al Lat-Uzza dan Manat)
Mengelilingi altar sembah adalah ritual yang biasa dipraktekkan masyarakat lokal sana. Peziarah ketika berkeliling juga mencium dan membelai patung-patung mereka. Sir William Muir berpikir bahwa mengelilingi Kabah tujuh kali “mungkin menandakan perputaran benda langit.” [15] Sementara Zwemer menyimpulkan tujuh putaran itu (tiga kali lari, empat kali jalan) adalah “meniru planet luar dan dalam.” [16]
Tak pelak lagi orang-orang Arab “periode itu menyembah matahari dan benda-benda langit lainnya.”[17] Konstelasi dari Pleiades, yang katanya bisa menurunkan hujan, dianggap dewa. Ada pengkultusan planet Venus yang dianggap dewi paling hebat dengan nama Al-Uzza.
Kita tahu dari seringnya nama-nama dewa dipakai bahwa matahari (Shams) juga disembah. Shams adalah dewi dari beberapa suku yang dihormati dan dibuatkan altar serta patungnya tersendiri. Snouck Hurgronje [18] melihat indikasi ada ritual ‘matahari’ dalam ritual ‘wuquf’ Muslim (lihat halaman sebelumnya).
Dewi Al-Lat juga kadang disebut dewi matahari. Dewa Dharrih mungkin adalah dewa matahari terbit. Ritual-ritual Muslim yang berlari antara Arafah dan Muzdalifah, Muzdalifah dan Mina, harus dilakukan setelah matahari terbenam dan sebelum matahari terbit. Ini perubahan sengaja yang dikenalkan oleh Muhammad untuk menutupi hubungan ritual ini dengan ritual matahari kaum berhala, kepentingan tentang ini akan kita telaah nanti. Penyembahan bulan juga ditunjukkan dengan nama-nama seperti Hilal, Qamaz, dan lain-lain.

Mengamati Hillal – Penyembahan Kepada Dewa Bulan
Houtsma [19] menyimpulkan pelemparan batu di Mina aslinya ditujukan pada iblis matahari. Kesimpulan ini masuk akal jika melihat fakta ritual ibadah haji kaum berhala aslinya bertepatan dengan waktu dimulainya musim semi. Iblis matahari diusir, dan kuasanya berakhir dengan berakhirnya musim panas, yang lalu diikuti dengan penyembahan di Muzdalifah, dimana disini Dewa Petir memberikan kesuburan.
Muzdalifah dulunya adalah tempat penyembahan Api. Sejarawan Muslim menyebut bukit ini sebagai bukit Api Suci. Dewa di Muzdalifah bernama Quzah, Dewa Petir. Wensinck menyatakan: “Api dinyalakan di bukit keramat yang dinamakan Quzah. Disini mereka berhenti, dan wukuf yang dilakukan disini dahulu kala punya kemiripan banyak sekali dengan yang dilakukan di Sinai, dimana Dewa Petir sama-sama dilambangkan dengan api. Juga ada kebiasaan tradisionil untuk membuat kebisingan dan suara-suara sekeras mungkin, ini panggilan untuk mendatangkan petir.”[20]
Frazer dalam karyanya The Golden Bough punya penjelasan lain mengenai upacara lempar batu:
Kadang motif pelemparan batu ini untuk mengusir roh jahat; kadang untuk mengusir setan, kadang untuk mendatangkan kebaikan. Tapi jika kita telusuri kembali ke asalnya ke dalam benak orang-orang primitif, kita temukan bahwa semuanya sama-sama punya prinsip untuk menjauhkan kejahatan…. mungkin menjelaskan ritual pelemparan batu. Ide orisinilnya mungkin adalah membersihkan diri dengan mentransfer kekotoran (dosa) pada batu-batu yang mereka lemparkan itu.[21]
Menurut Juynboll, ibadah Haji aslinya punya ciri magis:
Tujuannya jaman dulu adalah untuk mendapatkan tahun baik yang banyak hujan dan matahari, kemakmuran dan suburnya ternak serta ladang. Api yang menyala besar di Afatah dan Muzdalifah maksudnya untuk mengundang matahari agar bersinar ditahun yang baru. Air disiramkan ke tanah perlambang melawan kekeringan. Melempar batu ditempat-tempat tertentu di Mina, yang merupakan ritual primitif kaum berhala, aslinya perlambang melemparkan segala dosa-dosa tahun lalu dan semacam jimat untuk melawan kesialan dan hukuman.[22]
Ritual berlari-lari kecil (Islam fanatik akan mengatakan bahwa lari-lari kecil ini adalah bukti bahwa Islam sudah peduli terhadap kesehatan jasmani umatnya melalui ritual joging. Hahahaaa… –adm) antara Arafah dan Muzdalifah dan Muzdalifah ke Mina juga punya kepentingan magis. Pesta/Makan-makan pada akhir ritual perlambang kemakmuran yang mereka harapkan datang ditahun baru. Kewajiban-kewajiban yang banyak harus dilakukan para peziarah adalah agar menimbulkan kondisi mental yang magis pada para peziarah.
Kabah
Patung-patung biasanya ditempatkan dalam lokasi khusus yang dibatasi oleh batu-batuan. Lokasi keramat ini adalah daerah suaka bagi semua makhluk hidup. Biasanya selalu ada sumur dilokasi tersebut. Tidak diketahui kapan pastinya Kabah dibangun pertama kali tapi pemilihan lokasinya pastilah karena adanya sumur zam-zam disana, sumur yang menyediakan air (yang di gurun dianggap sangat berharga) bagi para karavan yang lewat melalui Mekah menuju Yaman dan Siria.
Para peziarah memberi penghormatan dengan persembahan dan kurban. Di dalam Kabah ada sumur kering dimana persembahan dan kurban itu ditempatkan. Para peziarah yang datang untuk menyembah patung-patung itu sering mencukur rambut mereka didalam lokasi keramat tersebut. Kita lihat ritual mirip seperti ini juga ada dalam bentuk lainnya ketika Muslim melakukan ibadah haji.
Menurut para penulis muslim, Kabah pertama kali dibangun di surga (ngayal aja mereka.. –Adm), dimana sampai sekarang modelnya masih ada disana, dua ribu tahun sebelum penciptaan jagat raya. Adam mendirikan Kabah di bumi tapi hancur oleh Air Bah. Abraham diperintahkan untuk membangunnya kembali; Abraham dibantu oleh Ismail. Ketika mencari batu untuk dipakai sebagai batu penjuru, Ismail bertemu malaikat Jibril yang lalu memberinya Batu Hitam, ketika itu Batu Hitam ini masih berwarna putih seperti susu; belakangan menjadi hitam karena dosa orang-orang yang menyentuhnya. Kisah ini tentu saja merupakan contekan dari legenda dalam tradisi Yahudi mengenai surga dunianya Yerusalem.
Sementara Muir dan Torrey yakin bahwa asal muasal Kabah Abraham ini merupakan kepercayaan yang telah lama ada di sana sebelum Muhammad, Snouck Hurgronje dan Aloys Sprenger sepakat bahwa dihubungkannya Abraham dengan Kabah adalah karangan Muhammad sendiri, dan ini berfungsi sebagai alat untuk melepaskan Islam dari Yudaisme. Kesimpulan Sprenger lebih keras lagi: “Dengan kebohongan ini, Muhammad memberi Islam semua yang diperlukan dan yang membedakan agama dari filosofi: secara nasional, ritual, ingatan sejarah, misteri, kepastian masuk surga, sambil sekaligus menipu hati nuraninya dan para pengikutnya.” [23]
Artikel Disadur dari buku: “Why I Am Not A Muslim” karangan Ibnu Warraq
Catatan Kaki
[5] Dikutip oleh Jeffery, Arthur. The Foreign Vocabulary of the Koran. Baroda, 1938.Hal.1
[6] Dikutip oleh Dashti, hal.94
[7] Dikutip oleh Dashti, hal.1
[8] Dikutip oleh “Animistic Elements in Moslem Prayer” in Muslim World, vol.8.Hal.150
[9] Zwemer, S. “Animistic Elements in Moslem Prayer” in Muslim World, vol.8, Hal.148 [10] Ibid. hal.150
[11] Ibid., hal.157
[12] Noldeke, T. “Arabs (Ancient).” dalam Encyclopaedia of Religion and Ethics, hal 659-72 dalam Encyclopaedia of Religion and Ethics vol.1, hal.659
[13] Noldeke, T. “Arabs (Ancient).” dalam Encyclopaedia of Religion and Ethics, hal 659-72 dalam Encyclopaedia of Religion and Ethics vol.1, hal.665
[14] Margoliouth, D.S. “Ideas and Ideals of Modern Islam”. London, 1905. Dalam “Muslim World” vol.20, hal.241
[15] Muir, Sir W. The Life of Muhammad. Edinburgh, 1923. hal.xci.
[16] Zwemer, S. The Influence of Animism on Islam. London, 1920. hal. 158
[17] Noldeke, T. “Arabs (Ancient).” dalam Encyclopaedia of Religion and Ethics, vol1, hal 660
[18] Zwemer, S. The Influence of Animism on Islam. London, 1920, hal.159 [19] Ibid. hal.160
[20] Ibid., hal.159
[21] Ibid., hal.161
[22] Artikel Juynboll ‘Pilgrimage’ dalam Encyclopaedia of Religion and Ethics, vol1.
[23] Dikutip oleh Bousquet dalam prakata untuk Hurgronje, Snouck, C. “La Legende qoranique d’Abraham et la politique religieuse du prophete Mohammad.” Dalam Revue Africaine, vol.95 (1951). 273-88, terjemahan Bousquet.

Kamis, 13 Desember 2012

Tiga Hari Tiga Malam


Saya masih ingat beberapa tahun lalu saya menyaksikan sebuah rekaman video mengenai perdebatan Ahmed Deedat dengan seorang pendeta dari Kanada. Ada satu komentar Deedat yang saat itu terlihat sangat kuat. Secara singkat, Deedat menyatakan Yesus Kristus tidak mungkin Tuhan karena Deedat memiliki bukti bahwa Yesus Kristus tidak menepati perkataanNya.
‘Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam’ (Mat 12:40, LAI-TB)
Ahmed Deedat
Deedat menghitung bahwa jika Yesus Kristus wafat pada hari Jumat sekitar jam 15.00 (Mat 27:45-50; Mrk 15:33-37; Luk 23:44-46), berarti Yesus Kristus ada dalam rahim bumi pada Jumat sore (pukul 15.00-18.00), Jumat malam, Sabtu siang, Sabtu malam, Minggu pagi. Deedat menyatakan bahwa hanya ada tiga hari dua malam, bukan tiga hari tiga malam. Bahkan St Agustinus menyatakan bahwa Tuhan Yesus hanya ada 36 jam dalam kubur. Sepertinya Deedat melancarkan dua serangan fatal sekaligus, yaitu Tuhan Yesus tidak menepati nubuatanNya sendiri sehingga Dia bukan  Tuhan, atau Matius salah sehingga Kitab Suci tidak dapat dipercaya. Bukan pilihan yang mudah. Sebenarnya saya memiliki sebuah pertanyaan lain: karena di bawah kolong langit tidak ada hal yang baru, seharusnya setelah menghitung bahwa Tuhan Yesus hanya ada selama 36 jam di dalam kubur mengapa St. Agustine tidak menyangkal Tuhan Yesus seperti Deedat? Apakah St. Agustine kurang cerdas dibandingkan Deedat? Apakah St. Agustine adalah tipe orang yang dibutakan oleh iman? Apakah iman Kristen itu menuntut ketaatan buta? Atau jangan-jangan Deedat-lah yang tidak mengerti atau tidak mau mengerti seperti pepatah ‘bagi orang yang percaya tidak ada mukjizat yang diperlukan bagi dirinya, bagi orang yang tidak percaya tidak ada mukjizat yang dapat menyakinkan dirinya’.

Sebenarnya dalam pelbagai kesempatan Tuhan Yesus telah menyatakan bahwa DiriNya akan bangkit pada hari ketiga (Mat 16:21; Mat 17:23; Mat 20:19; Luk 9:22; Luk 18:33). Para Rasul juga memberikan kesaksian yang sama (Kis 10:40; 1 Kor 15:4). Pada beberapa perikop Kitab Suci yang lain dicatat bahwa Tuhan Yesus akan bangkit sesudah tiga hari (Mrk 8:31, Mrk 9:31; Mrk 10:34). Jadi keterangan Kitab Suci mengenai kapan Tuhan Yesus bangkit ada 3 jenis: tiga hari tiga malam, pada hari ketiga, dan sesudah tiga hari. Mana yang benar?

Kita akan melihat bahwa menurut bahasa Kitab Suci ketiga-tiganya benar dan bersinonim. Memang cukup aneh bagi kita masyarakat modern bahwa ketiga hal tersebut bisa bersinonim, tetapi memang demikianlah pandangan masyarakat saat Kitab Suci ditulis, seperti yang dapat dilihat di:

1. Tiga hari tiga malam = tiga hari
a. Kej 7:12 dan Kej 7:17

‘Dan turunlah hujan lebat meliputi bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya’ (Kej 7:12, LAI-TB)
‘Empat puluh hari lamanya air bah itu meliputi bumi;...’ (Kej 7:17, LAI-TB)

The Deluge, oleh Francis Danby

b. 1 Sam 30:12 dan 1 Sam 30:13

‘dan memberikan kepadanya sepotong kue ara dan dua buah kue kismis, dan setelah dimakannya, ia segar kembali, sebab ia tidak makan dan minum selama tiga hari tiga malam. Kemudian bertanyalah Daud kepadanya: ‘Budak siapakah engkau dan dari manakah kamu?’ Jawabnya: ‘Aku ini seorang pemuda Mesir, budak kepunyaan seorang Amalek. Tuanku meninggalkan aku, karena tiga hari yang lalu aku jatuh sakit’’ (1 Sam 30:12-13, LAI-TB)

2. Pada tiga hari = sesudah tiga hari
a. Kej 42:17 dan Kej 42:18

‘Dan dimasukkannyalah mereka bersama-sama ke dalam tahanan tiga hari lamanya’ (Kej 42:17, LAI-TB)
‘Pada hari ketiga berkatalah Yusuf ....’ (Kej 42:18, LAI-TB)

’Seharusnya’ jika Kitab Suci menuliskan saudara-saudara Yusuf dimasukkan selama tiga hari, Yusuf berkata kepada mereka sesudah tiga hari. Tetapi Kitab Suci menyatakan bahwa Yusuf berbicara kepada mereka pada hari ketiga. Tentu saja ini bearti mereka dibawa keluar dari tahanan untuk menghadap Yusuf. Menurut pandangan masyarakat saat Kitab Suci ditulis, pada tiga hari = sesudah tiga hari

b. Ester 4:15-16 dan Ester 5:1
Esther Before Ahasuerus,
oleh Pompeo Batoni
‘Maka Ester menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Mordekhai: ‘Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang ada di Susan dan berpuasalah untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangkupun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati’’ (Est 4:15-16, LAI-TB)

‘Pada hari yang ketiga, Ester mengenakan pakaian ratu, lalu berdirilah ia di pelataran dalam istana raja’ (Est 5:1, LAI-TB)

Perhatikan Ester menyatakan dirinya, dayang-dayangnya dan seluruh orang Yahudi di Susan akan berpuasa tiga hari (tiga hari tiga malam) dan kemudian Ester akan menghadap raja. Tetapi pada ayat berikutnya pada hari ketiga (puasa belum selesai) Ester telah berdiri menghadap raja. Menurut bahasa Kitab Suci pada hari ketiga = sesudah hari ketiga.

3. Rentang waktu <24 jam dihitung satu hari
Bila kita check in ke dalam hotel pada jam 15.00 dan check out keesokan harinya pada jam 13.00 sementara jam check out adalah jam 12.00, kita akan dihitung menginap selama dua hari padahal sebenarnya <24 jam. Masyarakat pada saat Kitab Suci ditulis menganut sistem waktu yang serupa. Mari kita lihat Kis 10.

‘Dalam suatu penglihatan, kira-kira jam tiga petang, jelas tampak kepadanya [Kornelius] seorang malaikat Allah masuk ke rumahnya dan berkata kepadanya: ‘Kornelius’’ (Kis 10:3, LAI-TB)

‘Keesokan harinya ketika ketiga orang itu berada dalam perjalanan dan sudah dekat dengan Yope...’ (Kis 10:9, LAI-TB)

‘Keesokan harinya ia [Petrus] bangun dan berangkat bersama-sama dengan mereka dan beberapa saudara dari Yope menyertai dia’ (Kis 10:23, LAI-TB)

‘Dan pada hari berikutnya, sampailah mereka di Kaisarea...’ (Kis 10:24, LAI-TB)

Mari kita hitung-hitung ada rentang waktu sekitar 72 jam (3 hari penuh) antara ayat 3 hingga ayat 24, tetapi respon Kornelius berbeda

‘Jawab Kornelius: ‘Empat hari yang lalu kira-kira pada waktu yang sama dengan sekarang, yaitu jam tiga petang, ....’’ (Kis 10:30, LAI-TB)

Hal ini bisa terjadi karena Kornelius menghitung sebagian hari pertama sebagai satu hari keseluruhan.

Kesimpulan

Jadi kesimpulannya adalah tidak ada yang kontradiksi di antara narasi-narasi Kitab Suci mengenai kebangkitan Yesus dan Tuhan Yesus memenuhi nubuat (tanda Yunus) yang diucapkanNya, yaitu Ia bangkit setelah tiga hari tiga malam karena menurut bahasa Kitab Suci tiga hari tiga malam = tiga hari dan rentang Tuhan Yesus berada di dalam perut bumi ada tiga hari (Jumat sore-malam, seluruh Sabtu, Minggu dini hari-pagi), meski menurut St. Agustinus hanya 36 jam. Ahmed Deedat, dalam usahanya menyerang iman Kristen, menerjemahkan Kitab Suci menurut kehendaknya sendiri.




Referensi

Lyons E. Did Jesus Rise ‘On’ or ‘After’ the Third Day? Apologetics Press. http://www.apologeticspress.org/APContent.aspx?category=6&article=756&topic=228
Taylor M. How Long was Christ in the Tomb? (St. Agustine Answer). Cantuar. http://cantuar.blogspot.com/2011/11/how-long-was-christ-in-tomb-st.html 

Perang Salib


Perang Salib, satu di antara dua hal yang paling sering dipakai untuk menyerang Gereja Katolik. Satu hal yang lain ada Inkuisisi. Sering penyerang mengutip fakta sejarah separuh-separuh, sedang mereka yang diserang tidak tahu fakta sejarah sama sekali. Mari kita kali ini melihat masalah Perang Salib secara umum.

Sebenarnya Perang Salib itu apa?

Perang Salib sering digambarkan sebagai usaha orang Kristen Eropa untuk menduduki tanah Islam, yaitu Timur Tengah. Orang Islam sendiri digambarkan sebagai pihak yang cinta damai. Ini adalah gambaran yang salah. Secara historis, sebagian daerah Timur Tengah adalah tanah Kristen. Meski propaganda Islam mengatakan bahwa agama Islam adalah agama damai, kenyataannya tidak demikian. Islam berkembang melalui peperangan. Pada saat kelahiran Islam pada abad ketujuh, Muhammad memimpin perang di Jazirah Arab. Pasukan Arab Islam menghadapi dua kerajaan besar dunia waktu itu yang saling berperang, Byzantium dan Persia. Byzantium didominasi oleh Kristen sedang Persia oleh Zoroaster. Kerajaan Persia berhasil ditaklukkan dan terserap ke dominasi Islam.(1) Zoroaster sekarang tinggal dijalankan oleh sejumlah kecil keluarga. Sekarang tujuan invasi Islam tinggl satu yaitu Byzantium. Seluruh tentara Byzantium di Timur Tengah dikalahkan oleh tentara Arab Islam pada 636 dan Yerusalem jatuh pada tahun 638.(2)
Invasi Islam
Pada abad kedelapan, bangsa Arab, sambil membawa Islam, telah menaklukkan seluruh Afrika Utara, yang sebelumnya didiami orang Kristen.(1) Penduduk Afrika Utara, bangsa Berber, yang sebelumnya Kristen sekarang menjadi Islam. Bahkan tentara Berber Islam pada tahun 711 telah mendarat di daratan Spanyol atas nama Kekhalifahan Umayyad (Arab) dan menghancurkan pasukan Kristen Visigoth. Pada tahun 712 mereka telah mencapai jantung Semenanjung Iberia. Pada tahun 730, tentara Berber Islam (ditambah tentara Arab Islam yang datang belakangan) ini telah memasuki jantung Perancis. Mereka akhirnya dapat ditahan oleh Charles Martel di Pertempuran Tours (Poitiers) pada tahun 732.(2) 
Bataille de Poitires, oleh Charles de Steuben
Perhatikan Salib tegak berdiri
Kisah penaklukan dunia oleh bangsa Islam tidak berhenti di sana. Pada abad kedelapan, bangsa Islam telah menguasai Sisilia (bagian Italia sekarang) dan beberapa pulau Mediterania.(2) Pada abad kesebelas, dunia Islam dipimpin oleh bangsa Turki (Kekhalifahan Ottoman),(2) yang telah menaklukkan Asia Kecil (Republik Turki sekarang), yang juga merupakan daerah Kristen. Semua daerah Kristen ini (kecuali Spanyol dan Perancis) adalah wilayah Byzantium dulunya. Kerajaan Byzantium yang dulunya luas sekarang hanya tersisa sedikit. Bahkan Kerajaan Byzantium sekarang menghadapi masalah besar yaitu tentara Islam yang berkemah di luar ibukota Constantinople. Penguasa Constantinople meminta bantuan kepada kerajaan Eropa lainnya. Paus Urban II menjawab pada Konsili Clermont 1095 dengan meminta para ksatria Eropa untuk membantu Byzantium. Ini lah yang menjadi Perang Salib. Perang salib bukanlah usaha Paus yang gila kuasa untuk menyerang kaum lemah lembut cinta damai. Perang Salib adalah usaha bangsa Kristen Eropa untuk bertahan dari gempuran Islam, yang dalam 400 tahun telah berhasil menguasai 2/3 tanah Kristen dan mengeringkan 3/5 Patriarchate (Alexandria, Antiokhia, Yerusalem).(1) 

Wilayah Kekhalifahan Ottoman,
pada saat kejayaannya
Tentara Salib sendiri sering digambarkan sebagai tentara yang haus kekayaan, ketenaran dan popularitas. Para pemimpin Tentara Salib katanya adalah anak bangsawan kedua atau ketiga, yang tidak memiliki tanah dan kuasa karena mereka bukan ahli waris. Tujuan mereka bergabung dengan Tentara Salib adalah demi mendapatkan gelar, kuasa, kekayaan dan tanah. Kenyataannya berbeda jauh. Pemimpin Tentara Salib adalah para raja suatu kerajaan atau putra mahkota. Tujuan mereka bersifat spiritual. Mereka bergabung dengan Tentara Salib sebagai tanda penitensi dan peziarahan. Gereja Katolik sendiri memberikan para Tentara Salib indulgensi peziarah. Banyak di antara mereka rela menggadaikan tanah milik mereka demi membiayai pengadaan pasukan dan artileri yang tidak sedikit. Banyak di antara mereka akhirnya pulang dalam keadaan miskin.(1)

Tujuan Perang Salib ada dua. Pertama membantu Gereja Timur menangkal serangan Islam, sebagaimana yang mereka minta. Kedua, menguasai Yerusalem lagi yang telah ditaklukkan oleh Islam sehingga orang Kristen dapat berziarah dengan aman.(1) Ketika berada di bawah kekuasaan tentara Arab Islam, bangsa Kristen tetap diberi kebebasan menjalankan ziarah ke Yerusalem (kecuali saat kekuasaan Kalifah Hakim si Gila, yang menghancurkan gereja dan menganiaya orang Yahudi dan Kristen). Hal ini berbeda saat dunia Islam dipimpin oleh bangsa Turki (Kekhalifahan Ottoman). Mereka menutup kota Yerusalem. Orang Kristen dilarang berziarah.(2) Tentara Salib tidak pernah berniat menduduki Jazirah Arab, rumah kelahiran Islam. Ini menandakan bahwa Perang Salib murni bersifat bertahan.(3)

St. Bernard de Clairvaux, Preaching for Crusade,
pelukis tidak diketahui
Perang Salib adalah perang. Ini bearti pasti ada pembunuhan dan aneka tindakan brutal lainnya. Meski bukan tujuan utama, Tentara Salib tidak menolak jarahan tetapi penjarahan adalah suatu tindakan lazim dalam perang meski sampai kini. Perang Salib juga tidak ditujukan untuk menyerang kaum Yahudi meski pada kenyataannya beberapa daerah Yahudi diserang. Atas kejadian, ini Paus, para uskup dan pengkhotbah (mis. St. Bernard) jelas-jelas mengutuknya. Korban di pihak Yahudi dapat dianggap sebagai “collateral damage” yang pasti terjadi di setiap perang.(1)

Episode Perang Salib
Setelah membersihkan benak dari berbagai mitos tidak benar akan Perang Salib, mari kita sekarang melihat episode Perang Salib itu sendiri.

Perang Salib Pertama
Pada 1071, tentara Byzantium berhasil dikalahkan oleh tentara Turki Islam di Manzikert, dekar Armenia. Ini bearti seluruh wilayah Byzantium di Asia Kecil terbuka tanpa pertahanan. Dengan cepat tentara Turki Islam ini berkemah di Nicea, dekat Constantinople, ibukota Byzantium. Kaisar Byzantium, Alexius Comnenus, memohon bantuan kepada Paus. Sialnya Paus saat itu, Gregorius VII, meski sempat berpikiran untuk memimpin langsung bala bantuan ke Byzantium, sedang ribut dengan Kaisar Romawi Suci, Henry IV, dan invasi Normandia oleh Robert Guiscard.(2) 
Kota Manzikert terletak di atas kanan
yang ada tulisan 1071
Permohonan putus asa Byzantium ini baru mendapatkan perhatian yang memadai oleh Paus berikutnya, Paus Urban II. Pada musim semi 1095, paus mengizinkan utusan Byzantium untuk menyampaikan permohonan mereka di Konsili Piacenza. Paus Urban II memberi hukuman bagi bangsawan yang enggan membantu.  Kemudian Paus, pada 27 November 1095, memberikan khotbah pada Konsili Clermont.  Reaksi para pendengar sungguh mengagetkan.(2)

Paus Urban II
pada Konsili Clermont
Serendak seluruh peserta Konsili merespon positif. Mereka mengambil salib merah sebagai lambang tentara. Dalam beberapa jam, seluruh kain berwarna merah lenyap dari kota karena dipotong menjadi lambang salib dan dijahit ke pakaian para kesatria.(3) Petani pun merespon seruan ini. Ribuan petani dan kesatria tak berpengalaman berjalan kaki dari Eropa ke Timur Tengah dan memasuki daerah musuh tanpa garis komando yang jelas, tanpa pemimpin tunggal, tanpa logistik, tanpa taktik yang rinci. Mereka hanya ingin menolong Gereja Timur dan membebaskan Yerusalem. Alhasil, dengan mudahnya mereka dikalahkan. Tentara yang dibangun atas spontanitas ini disebut Tentara Salib Petani (Peasant Crusade) atau Tentara Salib Rakyat (Peoples’ Crusade). Karena tidak memiliki pemimpin, Tentara Salib ini bergerak tidak terpimpin. Beberapa kelompok, sedihnya, menyerang kaum Yahudi.(3) 

Para baron Frankis menghimpun kekuatan dan memimpin Tentara Salib dengan lebih persiapan yang lebih baik pada tahun 1096. Saat ini tidak ada raja yang ikut. Tentara Salib kali ini dipimpin oleh Bohemond of Taranto, Raymond of Tolouse, Hugh of Vermandois, Godfrey of Bouillon, Balwin of Bologne, Robert of Flanders, dan Robert of Normandy. Paus Urban II juga mengirimkan utusannya, Uskup Le Puy, Mgr. Adhemar, yang akan berperan menjada keharmonisan para pemimpin ini. (2,3)

Tentara ini mencapai Constantinople pada April 1907. Pada Juni 1097 mereka berhasil mengembalikan Nicea (kota dekat Constantinople) ke tangan orang Kristen. Pada tanggal 1 Juli 1907, Tentara Salib menyerang Dorylaeum. Pada Oktober 1907, Tentara Salib mencapai Antiokhia  dan mengepungnya. Pada tahun 1908 Antiokhia dibebaskan. Meski sempat dikempung balik, Tentara Salib berhasil menghalau tentara Turki Islam pada tanggal 28 Juni 1098. Para pemimpin  setuju untuk beristirahat hingga tanggal 1 November 1098. Pada bulan Agustus, Uskup Adhmar meninggal tanpa meninggalkan pengganti. Sekarang para pemimpin kehilangan pemersatu. Bohemond enggan berangkat dan ingin menguasai Antiokhia sendirian. Raymond of Tolouse tetap ingin menyerang Yerusalem. Para tentara mendung Raymond bahkan mengancam akan merubuhkan tembok kota bila mereka diperintah untuk tinggal di Antiokhia.(3)

Pada tanggal 13 Januari 1099, Raymond memimpin Tentara Salib menuju Yerusalem. Pada tanggal 7 Juni, Tentara Salib berhasil melihat Yerusalem dari Mountjoy, tempat para peziarah menatap Yerusalem pertama kali dalam peziarahan mereka. Saat ini ditandai dengan air mata haru dan ucapan syukur sambil berlutut oleh para tentara kepada Tuhan karena telah menyertai peziarahan mereka.(3) 


Pengepungan Yerusalem lebih sulit daripada Antiokhia. Di tengah keputus-asaan, seseorang dari tentara mengatakan bahwa ia mendapat mimpi dari Uskup Adhemar yang meminta mereka mengitari tembok Yerusalem di siang hari terik dengan telanjang kaki, berpuasa dan memohon kepada Tuhan. Para tentara mendapatkan semangat mereka lagi dan benar-benar melakukan permintaan Uskup Adhemar. Pada tanggal 15 Juni 1099, Tentara Salib mulai menyerang kota Yerusalem lagi. Godfrey of Bouillon bahkan melakukannya sambil memanggul salib. Tentara Godfrey berhasil masuk dan membuka Gerbang St. Stefanus. Tetapi Yerusalem baru jatuh setelah tentara Raymond ikut masuk ke Yerusalem. (3)

Mungkin gambar ini lebih cocok
 untuk Tentara Salib
yang berziarah
Pada Juli 1099, Yerusalem berhasil dibebaskan. Terjadi Penjarahan dan pembunuhan orang tidak berdosa (The Sack of Jerusalem). Baik Raymond maupun Godfrey tidak terlibat dan tidak menyetujui tindakan ini. Banyak pihak menyalahkan Tentara Salib akan Penjarahan Yerusalem ini, bahkan menambahkan pembantaian menyebabkan banjir darah hingga setinggi mata kaki. Pembantaian dan penjarahan kota taklukan adalah sesuatu yang biasa pada perang terutama perang zaman dahulu. Meski ini terlihat brutal dari kacamata modern, ini adalah sesuatu yang lazim bagi Abad Pertengahan. Mengenai darah setinggi mata kaki, hal itu jelas tidak mungkin. Dengan luas kota Yerusalem, dibutuhkan banyak sekali korban untuk bisa menggenangi seluruh kota dengan darah hingga setinggi mata kaki. Jumlah penduduk di sekitar Yerusalem saat itu pun tidak akan mencukupi.(4)

Kerajaan Salib di Timur Tengah didirikan. Raymond dan Godfrey menolak mahkota Yerusalem dengan alasan mereka tidak mau mengenakan mahkota emas sementara Tuhan Yesus mengenakan mahkota duri. Godfrey setuju untuk menjaga Yerusalem. Dia menggunakan gelar “Pembela Makam Suci” (Defender of the Holy Sepulcher). Kebanyakan dari tentara berziarah ke Makam Suci, menuntaskan sumpah mereka dan kembali ke Eropa.(3) Sebenarnya istilah “perang salib” adalah istilah modern. Orang yang terlibat dalam “perang salib” itu sendiri menggunakan istilah “ziarah”.(2) 

Tentara Salib berhasil membangun Kerajaan Salib, yang dibagi menjadi empat wilayah County of Edessa, Principality of Antiochia, County of Tripoly, dan Kingdom of Jerusalem.(2) Untuk menjamin keamanan Yerusalem, ordo militer Kesatria St John (Knight of St. John, atau Hospitaller) didirikan. Sayangnya kejayaan ini tidak bertahan lama.(3)
Kingdom of Crusade

Perang Salib Kedua
Pada 24 Desember 1144, County of Edessa jatuh ke tangan Turki dan Kurdi, yang dipimpin oleh Zengi.(1,3) Bangsa Eropa merasa perlunya Perang Salib baru. Raja Perancis, Louis VII of France dan Raja Jerman, Conrad III, memimpin Perang Salib Kedua yang gagal ini. Parahnya lagi, Tentara Salib menyerang Damaskus, kota yang awalnya merupakan sekutu Tentara Salib. Kegagalan yang kontras dengan Perang Salib Pertama ini membuat bangsa Eropa merasa diri dihukum Tuhan. Akibatnya, banyak gerakan awam bangkit memperbaiki kehidupan religius masyarakat Eropa saat itu. Kaum awam pun ikut berperan dengan puasa dan doa. Namun Tuhan berkata lain. Di pihak Islam bangkit Saladin, pemimpin hebat dari suku Kurdi, yang berhasil mempersatukan dunia Islam melawan kerajaan Kristen Eropa yang terpecah-pecah. Pada 1187, sultan yang gemar menyerukan jihad terhadap orang Kristen ini menang mutlak di Pertempuran Hattin. Sejak saat itu, satu per satu kota Kerajaan Salib jatuh ke tangan tentara Islam, termasuk Yerusalem pada tanggal 2 Oktober 1187. Kejadian inilah yang diangkat ke layar lebar dalam “Kingdom of Heaven”. Hanya tersisa beberapa pelabuhan yang dikuasai Tentara Salib. Relik Salib Suci diambil oleh tentara Islam.(1)

Kekalahan Tentara Salib
pada Pertempuran Hattin
Perang Salib Ketiga
Kekalahan tragis ini memancing Perang Salib Ketiga, yang dipimpin oleh Kaisar Jerman Frederik I Barbarossa, Raja Perancis Philip II Agustus, dan Raja Inggris Richard I Lionheart.  Kaisar Barbarossa tenggelam saat berusaha menyembragi sungai dengan kuda lengkap dengan baju zirahnya. Tentara Jerman pulang. Raja Phillip II juga pulang setelah berhasil mengalahkan kota Acre. Perang Salib Ketiga sekarang menjadi tanggung jawab penuh Raja Richard. (1)

Ilustrasi yang menggambarkan
tenggelamnya Barbarossa
Raja Richard I Lionheart adalah petarung unggul, ahli taktik yang berpengalaman dan pemimpin yang hebat, bahkan dihormati oleh Sultan Saladin. Sebenarnya kedua pemimpin ini saling menghormati dan saling mengakui. Raja Richard berhasil mengusai seluruh pantai Timur Tengah, tetapi tidak berhasil menguasai Yerusalem. Richard kemudian mengadakan gencatan senjata dengan Saladin dan kembali ke Eropa. Saladin berjanji akan mengizinkan peziarah memasuki Yerusalem selama mereka tidak bersenjata. (1)

Perang Salib Keempat (1201-1204)
Perang Salib Keempat, meski lebih dipersiapkan dan lebih heboh, tetap gagal bahkan berakibat pahit, yaitu penjarahan Constantinople. (1) Mengapa Perang Salib Keempat ini begitu bodoh, silakan lihat di sini

Perang Salib Kelima (1217-1221)
Paus Innocent III berniat membentuk Tentara Salib kelima tetapi meninggal seblum menyelesaikannya (1217). Perang Salib kelima ini ditujukan ke Mesir tetapi gagal juga. (3)

Perang Salib Keenam dan Ketujuh
St. Louis IX
Raja Perancis, St. Louis IX memimpin dua Perang salib dalam hidupnya. Yang pertama berhasil menguasai Damietta di Mesir, namun tentara Islam berhasil merebutnya kembali. Usaha kedua dihabiskan oleh St. Louis IX terutama untuk memperkuat pertahanan tanpa berhasil menguasai Yerusalem. Pada 1290, beliau berusaha menyerang Tunis namun meninggal dalam perjalanan karena sakit dan usia tua. Pada tahun 1291, tentara Islam berhasil mengusir Tentara Salib, Kerajaan salib lenyap dari peta. (1,3)

Mengapa Perang Salib gagal?
Pada zaman Perang Salib, tentara Islam tumbuh menjadi kekuasaan adidaya dunia. Mereka mengusai perdagangan dan ilmu pengetahuan. Salah satu hal penting lainnya adalah tentara Islam lebih bersatu dibandingkan kerajaan Eropa. (1)

Sementara pihak lain menuding kelemahan iman bangsa Kristen Eropa, (1) saya ingin melihat dari sudut yang lebih duniawi. Tentara Salib berasal dari Eropa, menempuh perjalanan jauh hingga ke Timur Tengah. Saat itu, transportasi tidak sebagus sekarang. Korban jatuh dengan cepat selama perjalanan, entah karena kelelahan atau kecapaian. Medan pertempuran juga berbeda. Medan Eropa berupa hutan di mana kuda adalah suatu keuntungan sementara di Timur Tengah, medan perang berupa padang pasir panas di mana unta adalah keuntungan. Belum lagi peristiwa bodoh tenggelamnya Kaisar Barbarossa. Ini menandakan Tentara Salib tidak menguasai medan dengan baik. Sistem logistik belum berkembang. Tentara Salib bertempur dengan baju zirah yang cocok di udara sejuk Eropa tetapi baju perang tentara Islam yang simpel terbukti lebih cocok untuk udara gurun. Sering terjadi perdebatan kekuasaan antara pemimpin Tentara Salib yang baru datang dengan penguasa Kerajaan Salib yang sudah ada duluan. Ini disebabkan karena kerajaan Kristen Eropa bukan suatu kerajaan tunggal sehingga persaingan kuasa terjadi. Belum lagi, kudeta dan perang yang terjadi di daerah asal sementara sang raja berperang di Timur Tengah. Semua hal ini menyebabkan kekalahan Tentara Salib.

Perkembangan Lanjut
Pada tahun 1480, Sultan Mehmet II menguasai Otranto dan berniat menguasai Roma. Sultan ini meninggal tiba-tiba dan rencananya pun ikut meninggal bersama dengannya. Pada 1529, Sultan Sulaiman The Magnificent mengepung Wina tetapi gagal merebutnya karena tidak membawa artileri yang memadai lantaran hujan lebat.(1) Saya akan membahas kisah heroik martir Otranto di sini.


Sementara itu Renaissance merebak di Eropa. Sekarang Eropa berkembang pesat, kekuatan ekonomi tentara Islam berhasil diimbangi. Ancaman invasi Islam ditundukkan di Pertempuran Lepanto tahun 1571. Sejak saat itu, tidak ada lagi usaha signifikan dari  Islam untuk menduduki Eropa. Saya akan menulis artikel terpisah mengenai Pertempuran Lepanto. Di Eropa sendiri terjadi perubahan. Reformasi Protestan terjadi. Mereka menyangkal keutamaan Paus dan doktrin indulgensi. Ini menyebabkan mimpi Perang salib terkubur dan tak pernah dipikirkan lagi. (1)

Mehmet II
Istilah Perang Salib sendiri sering dipakai untuk hal-hal lain yang tidak berhubungan dengan Timur Tengah. Contohnya Reconquista Spanyol sering disebut Perang Salib. Inkuisisi Abad Pertengahan terhadap kaum Cathar juga disebut Perang Salib. Perlawanan terhadap ajaran Jan Hus sekitar 1415 juga sering disebut Perang Salib. Ada pula Perang Salib yang berhubungan dengan Timur Tengah tetapi tidak termasuk dalam ketujuh rangkaian di atas misalnya Perang Salib Alexandria 1365, Perang Salib Nikopolis 1396 dan Perang Salib Varna 1444.(2)

Sekarang mengapa kaum Islam jengkel bila Perang Salib disinggung-singggung? Bukannya mereka yang menang? Sebenarnya orang Islam bergembira akan kemenangan mereka hingga abad ke-19, saat kolonialisme Eropa. Pada sejarawan saat itu mendengung-dengungkan Perang Salib sebagai kolonialisme Eropa pertama. Karena kolonialisme dibenci dan menimbulkan sakit hati, Perang Salib pun dibenci dan menimbulkan sakit hati. Yang tidak dimengerti adalah Perang Salib adalah usaha bertahan bangsa Eropa Kristen dari ancaman orang Muslim yang merebut wilayah mereka, seperti yang dijelaskan di atas. Sama sekali tidak ada hubungannya dengan kolonialisme.(5) Juga tidak perlu terburu-buru meminta maaf kepada orang Islam mengenai Perang Salib. Toh mereka juga yang cari gara-gara duluan. Orang yang meminta maaf perlu mengerti akan hal apa yang dia mintai maaf. Perang Salib bukanlah kesalahan bangsa Kristen Eropa. Tidak perlu kita sekarang meminta para leluhur Kristen Eropa dikutuk. Perang Salib adalah bagian dari persaingan antara dua agama besar yaitu Kristen dan Islam. Persiangan ini telah bermula sejak abad ketujuh hingga sekarang. Perang Salib hanyalah letupan dari sesuatu yang mendidih di bawah permukaan. Meminta maaf atas Perang Salib memang suatu langkah yang mungkin dapat dipuji tetapi tidak akan dihargai oleh orang Islam. Lebih baik bila fakta sejarah mengenai Perang Salib tidak dilihat dalam kerangka benar-salah melainkan sebagai suatu fakta sejarah yang telah terjadi.(6) 

Kesimpulan
Perang Salib adalah usaha bangsa Kristen Eropa untuk membebaskan Timur Tengah dari cengkraman Islam. Para Tentara Salib adalah orang-orang saleh yang rela menanggung derita perang demi tujuan mulia. Meski kenyataannya Perang Salib tidak sukses besar, ini tidak bearti Tuhan meninggalkan Gereja Katolik. Tuhan dapat membawa kebaikan dari sesuatu yang nampaknya tidak baik. Perang Salib bukanlah kesalahan sejarah. Perang Salib adalah peristiwa Abad Pertengahan sehingga analisis mengenainya harus menggunakan kacamata Abad Pertengahan, bukan kacamata zaman modern. Perang Salib memang harus terjadi. Deus Vult.   

Referensi

1. Madden TF. The Real History of Crusade. Crisis Magazine. Vol 20. No 4. http://www.crisismagazine.com/2011/the-real-history-of-the-crusades
2. Crawford P. The Crusade. Online Reference Book for Medieval Study. 1997.http://www.the-orb.net/encyclop/religion/crusades/crusade.html
3. Carroll AW. The Crudase. Christ The King: Lord of History.Catholic Education. http://catholiceducation.org/articles/history/world/wh0010.html
4. Madden TF. Crusade Myth. Catholic Dossier. Vol 8. No 1. January-February 2002. Sebagaimana yang dikutip di http://www.allempires.com/forum/forum_posts.asp?TID=14184
5. Madden TF. Crusade Propaganda: The Abuse of Christianity’s Holy Wars. National Review. November 2001. http://www.catholicfidelity.com/apologetics-topics/crusades/crusade-propaganda-by-thomas-f-madden/
6. Smith JR. Rethinking the Crusades. First Things 101 (March 2000): 20-23.Catholic Education. http://catholiceducation.org/articles/history/world/wh0042.html